Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Terlalu Banyak Pertimbangan, Penyebab Terbesar Kegagalan

15 Oktober 2019   17:08 Diperbarui: 16 Oktober 2019   04:33 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pikir itu Pelita Hati, Terlalu Banyak Berpikir Menyebabkan Orang Tidak Melakukan Apapun

Berpikirlah sebelum melakukan sesuatu. Karena pikir itu adalah pelita hati. Terburu-buru mengambil keputusan, akan mengakibatkan penyesalan seumur hidup. 

Tetapi sebaliknya, terlalu banyak berpikir menyebabkan orang terjebak dalam banyak pertimbangan. Sehingga akhirnya tidak melakukan apapun atau ibarat orang berjalan di tempat.

Contoh Sederhana

Maksud hati mau alih profesi dari karyawan, menjadi seorang Wirausaha. Tentu sebelum bertindak, mengaplikasikan niat hati, perlu ada beberapa pertimbangan. 

Antara lain, jenis bisnis apa yang rencana akan dijalankan? Berapa besar modal yang dibutuhkan, siapa saja yang akan ikut aktif dalam perusahaan yang kelak akan didirikan? Apakah ada yang sudah memahami product knowledge secara maksimal? 

Hingga sejauh ini, pertimbangan masih dalam tahap yang wajar. Tetapi bila terus berlanjut, berapa lama baru bisa balik modal dan apakah ada kemungkinan usaha akan merugi dan seterusnya.

Maka akhirnya, rencana dibatalkan karena tidak ada keberanian mengambil resiko. Padahal justru inilah kesalahan terbesar yang menjadi penyebab, banyak orang bertitel yang gagal sebelum mulai. 

Padahal sudah memahami filosofi mendasar, bahwa: "Yang terburuk dalam hidup ini, bukanlah kegagalan, tapi tidak berani mengambil resiko."

Mobil Aman Disimpan di Garasi, tapi Bukan untuk Itu Kita Beli Mobil

Bila dianalogikan dengan kendaraan maka kendaraan akan aman bila disimpan di garasi, tapi pasti bukan itu tujuannya kita beli mobil. Melainkan untuk dimanfaatkan.

Walaupun begitu keluar dari garasi, resiko selalu mengintai. Tetapi bila kita sudah mempersiapkan diri hingga mahir mengemudi dan memiliki SIM, maka kita akan memanfaatkan kendaraan yang dibeli dengan harga mahal untuk berbagai keperluan.

Mengetahui Kelemahan Diri, Memberikan Kita Kesempatan untuk Berubah

Mengetahui kelemahan diri kita. Sesungguhnya adalah jalan memberikan kita kesempatan untuk berubah. 

Setelah mempertimbangkan semua secara matang maka mulailah melangkah. Seperti kata peribahasa: "A thousand miles of a journey,begin with the first step." 

Sejauh apapun kita ingin melakukan perjalanan, selalu harus diawali dengan langkah pertama. Bila tidak mulai melangkah maka kita akan berjalan di tempat. Dan semua rencana,hanya tinggal angan angan tak bernilai apapun.

Jangan takut akan kegagalan, karena yang terburuk dalam hidup ini bukanlah orang yang gagal dalam usahanya melainkan orang yang tidak berbuat apapun karena tidak berani mengambil resiko.

The choice is yours, but your choice is your life.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun