Pembahasan Dari Sudut Pandang Awam
Sebagai orang yang pernah mengalami gangguan mental, maka saya mencoba menuliskan pengalaman hidup dalam kondisi yang terpuruk,berdasarkan sudut pandang awam.Â
Berawal dari mengalami geger otak karena terjatuh dari pohon jambu dengan kepala terlebih dulu menghantam tanah,sehingga saya muntah muntah dan tidak mampu membuka mata, karena pusing terus menerus.Â
Pada waktu itu saya dirawat oleh 3 orang dokter dan salah satunya adalah dokter Tjio Wie Tek, yang juga adalah Kepala Rumah Sakit Jiwa di Ulu Gadut Padang.Â
Berkali kali saya koma. Merasa heran kok saya dapat menyaksikan diri saya sendiri sedang terbaring ditempat tidur. Tapi saya sama sekali tidak merasakan apa apa.
Bahkan saya merasakan berada di tempat yang sangat damai dan mendengarkan bunyi musik yang amat indah. Saya mencoba mencubit tangan saya untuk membuktikan bahwa saya bukan sedang bermimpi. Tapi aneh, saya tidak merasakan apapun. Tiba tiba saya mendengarkan suara ibu saya memanggil manggil nama saya.Â
Saya tersadar dan sesaat kemudian, baru merasakan kesakitan yang amat sangat. Antara sadar dan tidak, samar samar saya melihat diri saya sedang dikelilingi oleh seluruh anggota keluarga.
Yang paling menyedihkan adalah melihat ibu saya menangis. Saya mencoba untuk berbicara, tapi mulut saya seakan terkancing. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Belakangan, setelah sembuh, saya baru mendapatkan cerita bahwa saya koma berkali kali dan karena menurut hasil diagnosa tim dokter kondisi saya sudah gawat, maka saya diberikan Sakramen Akhir oleh Pastor Spinnabelli.
Fisik Sembuh, Tapi Mental Butuh Waktu Panjang
Bersyukur, Tuhan masih memperpanjang izin tinggal saya di dunia ini.S aya sembuh menurut ukuran medis. Tapi sesungguhnya, mental saya masih butuh waktu yang panjang untuk mencapai kesembuhan.Â
Kadang kadang saya nyanyi sendirian dan kemudian tanpa sebab menangis sedih. Padahal tidak ada masalah sama sekali. Hingga menikah, sesungguhnya saya masih belum pulih sepenuhnya.