Tampaknya dalam rombongan pendemo, Gatot disegani teman-temannya. Karena begitu ia mengisyaratkan agar memberi jalan, maka para pendemo yang memadati jalan raya ,menyibak, dan memberikan kendaraan yang saya kemudikan lewat.
Dan karena kaca jendela masih tetap terbuka, dengan sangat jelas saya mendengarkan, "Mohon maaf para pengguna jalan, kami sudah mengganggu. Terima kasih Pak Polisi yang  sudah mengawal kami. Kepada saudara-saudara, tunjukkan bahwa kita adalah warga yang baik dan santun. Jangan buang sampah, jangan lakukan apapun yang dapat menyakiti warga. Kita semua bersaudara!"
Hanya Tinggal Kenangan Manis
Tapi itu kisah dulu. Kini hanya tersisa kenangan manis. Beruntung saya masih menyimpan foto. Kalau artikel tanpa foto, bisa dikenakan pasal "No picture = hoax!"
Demo yang kini sedang terus berlangsung adalah demo yang mengerikan, merusak, mengobrak-abrik dan menghancurkan apapun yang dijumpai.
Secara pribadi saya sangat setuju bila kita semua muak tengok kinerja DPR. Tapi melakukan tindakan anarkis adalah kontraproduktif dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta sungguh jauh dari kesantunan sebagai bangsa yang dikenal ramah dan santun.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H