Sama Berbahaya Tapi Beda Bahaya
Indonesia diamuk oleh kabut yang berasal dari kebakaran hutan, di beberapa lokasi. Walaupun sesungguhnya hal ini sudah kisah lama yang terulang terus menerus, tapi kali ini terjadi serentak di beberapa daerah .
Yang menyebabkan derita berkepanjangan bagi warga yang berada di lokasi. Banyak sekolah diliburkan,bahkan tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Malaysia.
Saya dapat pesan WA dari beberapa sanak keluarga yang tinggal di Riau terpaksa mengungsi ke Medan,karena sudah tidak mampu menahan serangan asap. Menyesakan nafas, mata perih, kerongkongan kering dan gatal
Seluruh Media, menjadikan berita kabut dan asap sebagai headline ,dalam berbagai versi.Salah satu berita yang dilansir oleh CNN, memberitakan, bahwa kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Riau semakin pekat. Tak hanya jarak pandang yang terbatas, bahkan kualitas udara di sana sudah masuk pada level berbahaya.Â
Kondisi itu memaksa sejumlah warga Riau mengungsi. Kota Medan, Sumatra Utara, menjadi salah satu tujuan pengungsian lantaran dianggap masih aman dari kabut asap. Dalam beberapa hari terakhir, gelombang warga yang pindah ke Medan terus meningkat.Â
Seperti halnya di negeri kita, tanggal 17 September 2019 yang baru lalu,instansi terkait di Australia Barat juga mengeluarkan Warning:
A trough moving inland has brought high humidity and winds and resulted in widespread thick fog through eastern parts of the Perth Metro Area this morning. A Road Weather Alert has been issued due to poor visibility so be careful and drive to the conditions (bureau or Meteorology Western Australia)
Dan diikuti oleh pemberitaan di berbagai media seperti:
