Seorang Penulis Dapat Dipastikan Adalah Juga Seorang Pembaca
Tidak ada orang yang terlahir sebagai Penulis. Karena itu setiap orang yang berhasrat ingin menjadi Penulis, mutlak harus mau rajin membaca tulisan yang bermutu. Tanpa banyak membaca, maka suatu waktu, akan terjadi stagnasi dalam menulis karena kehabisan ide.
Seorang Penulis, walaupun bukan penulis terkenal, pasti adalah juga seorang yang senang membaca. Penulis adalah yang buah pikirannya dituangkan di blog umum dan dapat dibaca orang banyak.
Sementara orang yang hanya menulis di catatan hariannya, tentu tidak dapat disebut sebagai Penulis. Termasuk orang yang cuma menulis, sekali dalam setahun.
Sedangkan Pembaca, Belum Tentu Seorang Penulis
Membaca tentu saja sangat baik, karena ada input atau masukan ,yang menjadi asupan bermanfaat bagi otak kita. Karena otak menerima rangsangan rangsangan, baik berupa kisah kisah atau berita yang dibaca, maupun dengan memperhatikan gambaran yang menjadi pendukung tulisan tersebut.
Akan tetapi input yang tidak diikut sertai oleh output, tentu tidak akan menghasilkan simbiosisme dalam diri kita. Maka terjadilah ibarat bunga layu sebelum berkembang, karena potensi diri tidak dioptimalkan
Sementara ketika menulis, maka seluruh rangkuman yang dibaca, yang merupakan data bank masukan, memaksa otak untuk mengeluarkannya dalam bentuk output. Merangkum apa yang pernah dibaca, menyelaraskan dengan pengalaman hidup dan berjalan sesuai dengan alur dan kepatutan yang berlaku didalam masyarakat dan lingkungan, di mana kita hidup dan berinteraksi
Perbedaan Antara Menulis Buku dan Menulis Di Blog
Dalam mempersiapkan naskah sebuah buku, sebelum dikirimkan ke alamat Penerbit, maka kita perlu menanyakan langsung, apakah mau menerima naskah tulisan yang sesuai dengan rancangan tulisan kita.
Sebagai contoh, sebelum buku saya yang perdana diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo di Jakarta, yang satu atap dengan Kompas, maka saya mendatangi kantor Redaksi di Jalan Palmerah, Jakarta.