Adalah Menasehati Diri Sendiri
Dalam hal memberikan nasihat kepada orang lain,biasanya kita sangat piawai.  Setiap kali mendengarkan ada yang curhat kepada kita, maka setelah mendengarkan masalah yang sedang dihadapi oleh sosok yang berada di depan kita,maka setelah itu  meluncurlah berbagai falsafah dari mulut kita,yang intinya adalah :"Sabar ya mbak/mbak. Yakinlah ,semua masalah ini akan berlalu"Â
Dan setelah itu selesailah tugas kita,karena masalah orang lain,bukanlah masalah kita dan kita tidak mungkin mencampuri urusan pribadi dalam keluarga orang lain.
Ketika ada yang sangat sedih dan berduka ,karena kehilangan salah seorang anggota keluarganya,maka dengan gampang kita mengatakan:"Tuhan lebih menyayanginya  lebih dari kita. "Â
Ketika Masalah Yang Sama Terjadi Pada Diri Kita
Sangat berbeda reaksi kita,ketika suatu waktu,masalah yang dihadapi oleh orang lain ,justru terjadi pada diri atau keluarga kita. Segala kepiawaian kita dalam memberikan petuah kepada orang lain,mendadak membeku.Â
Seakan tiba tiba kita diserang amnesia,lupa akan semua nasihat yang pernah diberikan kepada orang lain.
Pengalaman Pribadi
Suatu ketika,dapat kabar dari putra kami,bahwa putrinya, yakni cucu kami yang bernama Shannon sakit ,sudah seminggu .Sudah dibawa ke dokter,tapi masih belum ada kemajuan.Â
Awalnya Shannon tergelincir dan terjatuh di lantai jubin . Bahwa anak anak terjatuh di rumah sendiri,karena lari lari atau karena lantai basah,tentu adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan berumah tangga.Â
Tetapi rupanya ,ketika terjatuh, belakang kepalanya membentur lantai dengan cukup keras,sehingga terjadi pembengkakan.Â