Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesepian Bisa Membunuh

7 September 2019   21:03 Diperbarui: 7 September 2019   21:09 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pinterest

Semua Orang Butuh Teman

Untuk bisa membuktikan hal ini, tidak perlu bersusah payah berselancar di google ataupun menelusuri berbagai teori falsafah tentang kesepian ,yang bisa membunuh. 

Contoh paling aktual Ketika kita menekan tanda: "Tayang ". maka apa yang ada dalam hati kita? Tanpa perlu waktu untuk berpikir kita bisa langsung menjawab: Mengharapkan agar tulisan kita dikunjungi teman teman memberikan tanggapan dan kalau memungkinkan sekaligus memberikan komentarnya. 

Coba bayangkan, betapapun hebat dan piawai diri kita dalam hal tulis menulis, namun setelah berjam jam ditayangkan, tak satu jua ada tanggapan ataupun komentar yang masuk. Hal ini salah satu bukti bahwa di Kompasiana, kita tidak punya teman. 

Sebaliknya,bila kita memiliki banyak teman teman,maka begitu jari tangan kita menekan tombol:"Tayang " ,maka dalam hitungan menit,sudah ada beberapa orang yang memberikan tanggapan, Mengenai apakah diklik: Bermanfaat, Inspiratif, ataupun menarik dan seterusnya. sama sekali tidak ada masalah.

Walaupun ada yang berpendapat, dibaca atau tidak, bagi dirinya sama sekali tidak ada masalah. Tentu saja ,setiap orang berhak menentukan jalan hidupnya masing masing, Tapi bagi saya pribadi,bila tulisan saya sepi pembaca dan sepi dari kunjungan teman teman melalui klik tanggapan maupun komentar akan saya jadikan introspeksi diri. Bisa jadi karena :

  • tulisan tidak menarik atau dianggap sudah basi
  • atau boleh jadi saya tidak  pernah berkunjung ke tulisan orang lain

Kesepian Menjalani Hidup

Dalam hidup keseharian, walaupun sibuk,tapi rata rata kita merasa senang,bila dapat undangan  dari teman yang berulang tahun atau anak teman yang menikah dan seterusnya. 

Bukan masalah ,dapat makanan gratis, melainkan memberikan kebanggaan tersendiri, bahwa kita memiliki banyak teman, Bayangkan seandainya, selama setahun, tidak ada satupun udangan untuk diri kita, Baik undangan pernikahan, undangan ulang tahun ,maupun undangan makan, bagaimana perasaan kita? Kita merasa kesepian,karena tidak punya seorang teman.

Karena itu,kami sangat menghargai sebuah undangan. Orang mengundang diri kita,karena menganggap diri kita berarti baginya. Karena itu. ketika teman teman di Bandung mengundang kami berdua untuk makan malam, maka kami menyempatkan diri untuk hadir, walaupun untuk dapat memenuhi undangan makan tersebut. 

Padahal biaya yang dikeluarkan untuk ke Bandung, jauh lebih mahal ketimbang apa yang kami makan. Tapi takaran dari sebuah persahabatan tentu bukan uang. Begitu juga ketika giliran kami yang mengundang teman-teman juga datang dari berbagai kota, termasuk dari Bandung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun