Koma Berkali Kali
Setiap orang memiliki pengalaman hidup yang mendebarkan dan menyakitkan, serta mungkin hampir merenggut nyawa. Begitu juga dalam perjalanan hidup, saya pernah mengalami berbagai pengalaman menakutkan, menyakitkan serta mengerikan.Â
Tak mungkin menceritakan semuanya sekaligus. Karena itu saya mencoba merangkum secara ringkas sehingga merupakan sebuah catatan hidup, yang mungkin ada hikmahnya bagi orang banyak.
Awal Petaka
Suatu waktu ,saya memanjat pohon jambu. Bagi saya memanjat pohon jambu, tidak ada apa apanya bila dibandingkan dengan ketika saya memanjat pohon kelapa. Tapi justru saking rasa percaya diri berlebihan,menyebabkan saya kurang hati hati. Sehingga memanjat hingga kedahan yang kecil. Dahan patah justru di saat posisi kepala saya lagi mengarah kebawah.Â
Dahan patah dan saya jatuh dengan kepala terlebih dulu menghantam tanah. Untuk sesaat saya merasakan kesakitan yang amat sangat. Tapi saya memaksa untuk berdiri dan mencoba berjalan menuju ke rumah kami, yang  hanya berjarak sekitar 10 meter. Tapi baru menginjak anak tangga kedua,saya ambruk dan tak sadar diri.
Ketika sadar, saya sudah dikelilingi oleh seluruh anggota keluarga. Saya tidak tahu apa yang sudah terjadi. Selanjutnya saya dirawat oleh dokter Tjio Wie Tek, yang adalah dokter Specialist Saraf dan sekaligus Kepala RS Jiwa di Ulu Gadut di kota Padang. Ada dokter Gho Tjeng Oen yang juga ikut merawat saya,serta dokter Syafril .Â
Menurut keluarga,saya koma beberapa kali. Berbulan bulan tergeletak di tempat tidur dan sering mengigau. Pernah merasa seperti berada di suatu tempat yang amat indah.Â
Ada suara nyanyian yang amat merdu dan saya merasa sangat ingin kesana. Tapi setiap kali mau melangkah.tak pernah sampai. Di lain waktu saya menengok tubuh saya terbaring di tempat tidur dan terdengar suara suara memanggil nama saya.Â
Tiba tiba saya sadar diri dan kembali merasakan kesakitan yang amat sangat. Sebagai seorang Katolik,saya sudah diurapi dengan Sakramen Minyak Suci. Artinya saya didoakan agar masuk surga,karena kondisi yang sudah sekarat
Setelah Sembuh, Saya  Alami Amnesia
Bersyukur Tuhan masih memberikan  perpanjangan izin tinggal di dunia ini. Saya sembuh. Tapi ada sesuatu yang berbeda dengan diri saya.Â
Kalau sebelumnya saya adalah seorang olahragawan, Pelari marathon, berlatih Karate dan juga seorang Lifter angkat barber (besI),tapi tiba tiba saya menjadi orang lain. Rapuh, gampang  marah, gampang tersinggung dan gampang sedih.Â
Saya menjadi pelupa,bahkan tidak tahu bagaimana menulis tanda tangan saya, sehingga karyawan menelpon istri saya. Ketika Kasir bertanya, berapa jumlah uang yang mau saya ambil.saya sungguh tidak tahu.Â
Saya marah marah di bank ,karena saya tidak boleh mengambil uang saya sendiri. Tapi karyawan bank tetap menunggu hingga istri saya datang, karena kuatir uang yang diberikan kepada saya, akan hilang mengingat kondisi saya yang tidak stabil.
Hampir dua tahun saya mengalami masa sulit seperti ini,karena merasa kepribadian saya berubah total. Bersyukur saya didampingi istri yang selsalu setia merawat dan menyemangati saya ,sehingga saya sembuh.
Menjalani 4 Kali Operasi
Ternyata sembuh dari amnesia, saya masih harus menjalani operasi hingga 4 kali,karena infeksi pada saluran pernafasan. Akibat berada di di gudang penyimpanan kopi yang pada waktu itu harus di "fumigasi" atau ditaruh gas beracun, untuk mematikan kuman kuman pada biji kopi, sebagai salah satu syarat untuk dapat diekspor.
Mengalami blooding, di Operasi di RS Yos Sudarso, tapi gagal. Dirujuk ke Mount Elisabeth dan di operasi oleh dr. Theo Cho Keng sebanyak dua kali. Masih belum sembuh, kembali dioperasi di RS Gleneagle di Singapore.hingga sembuh
Rawat Inap di Wollongong Public Hospital Selama Sebulan
Seakan saya selalu dibuntuti oleh segala macam gangguan kesehatan. Bahkan setelah kami tinggal di Australia,kembali saya mengalami cidera akibat jatuh dari tangga pesawat dan mengalami perdarahan didalam dan infeksi paru paru.
Selama sebulan dirawat di rumah sakit umum di Wollongong .Bersyukur Tuhan masih memberikan saya kesempatan untuk melanjutkan izin tinggal di dunia ini.
Surprise Saya Dinyatakan Sehat
Sewaktu diwajibkan melakukan total medical check up di Shenton Medicare Centre,untuk dapat mengajukan perpanjangan SIM di Australia, ada rasa kuatir dalam diri, karena rapor saya  banyak angka merah, ketika masih muda.Â
Tapi luar biasa, hasil pemeriksaan selama seminggu,saya dinyatakan sehat tanpa syarat. Suatu rasa syukur yang luar biasa, bisa lulus test kesehatan secara total.Â
Kemarin saya dapat surat dari Kantor RTA - yang kini bernama RMS - Road Maritime Service,bahwa  Driver License saya diperpanjang satu tahun lagi, hingga September 2020,tanpa biaya apapun.
Berbagai pengalaman menyakitkan,menakutkan dan mengerikan yang pernah saya alami, semakin melambungkan rasa syukur kepada Tuhan dan rasa terima kasih kepada istri saya,yang selalu setia mendampingi ,dalam untung dan malang
Saya lebih hati hati dalam melangkah dan ketika mengemudikan kendaraan. Â Pengalaman menyakitkan, saya jadikan pelajaran berharga sepanjang hayat, bahwa rasa percaya diri diperlukan, tapi overconfidence dapat mencelakakan diri .
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H