Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Dulu Didambakan, Kini Mengingatnya Saja Merinding

27 Juli 2019   18:44 Diperbarui: 27 Juli 2019   18:54 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: https://www.sahabatnestle.co.id


Kue Lelang Tempo Dulu

Sebagai anak yang terlahir dari keluarga pas pasan (malu bilang miskin),maka urusan belanja beli kue,jangan pernah ditanyakan.Karena pada waktu itu,sarapan kue di pagi hari,adalah santapan orang yang hidupnya cukup mapan. Ada kue Bakpau .Kue Pinukuk  atau Kue Serabi. Setiap pagi jalan mengelilingi perumahan di jalan Kali Kecil IV ,yang tembus menuju ke Pasar Tanah Kongsi.

Kalau siang hari,maka yang berlalu lalang adalah Penjual Cendol Pulut atau Cendol Kacang Padi (Kacang Ijo).Mendekati sore,kue kue yang tidak laku terjual di pagi hari dijual lelang ,dengan separuh harga. Nah,inilah kesempatan untuk dapat mencicipi seperti apa rasa Bakpau ,kue Pinukuk atau kue Serabi.Itupun hanya sekali seminggu.

Walaupun kue yang dijual,sudah ada yang somplak pinggirannya dan tidak jarang ,karena keranjang yang digunakan untuk tempat kue,hanya ditutup sepotong kain,maka tidak dapat menghindari lalat yang hinggap di kue tersebut.

Tapi pada waktu itu,sebagai anak anak,mana pula kami peduli tentang lalat itu kotor dan dapat menyebarkan penyakit? Yang penting,kerinduan untuk juga dapat menikmati kue seperti yang diceritakan anak anak tetangga yang orang tuanya berduit,dapat juga dirasakan.

Kalau ingin sekali menikmati rasa Cendol pulut hitam ataupun cendol kacang ijo,maka harus menunggu sekitar jam 5.00 sore,seandainya masih ada yang tidak terjual. Karena Cendol tersebut sudah diaduk dengan santan mentah,maka karena sejak siang hingga sore hari,rasanya sudah mulai masam.

Tetapi sekali lagi,bisa mencicipi bagaimana lezatnya rasa Cendol pulut hitam dan Cendol Kacang Ijo,mana pula kami sempat memikirkan tentang Cendol yang sudah mulai basi tersebut,apalagi harganya menggiurkan ,yakni hanya kira kira 25 persen dari harga aslinya.

Terkadang ,setelah menunggu hingga  senja dan Penjual Cendol lalu di depan rumah ,sambil menenteng dulang yang kosong,maka sebagai anak anka,alangkah kecewanya rasa hati .Karena berarti semua cendol sudah habis terjual dan harus menunggu hingga esok hari,dengan harapan semoga ada cendol yang tidak laku.

Mengingatnya Saja Membuat Saya Merinding

Malam ini,saya sedang duduk menikmati Mooncake yang dikasih oleh putra kami. Kue yang ini,sewaktu dulu,memimpikannya saja ,saya tidak berani,karena dianggap kue orang kaya. Sedang menikmati Mooncake yang berisi biji lotus,yang nikmatnya luar biasa,tiba tiba saja,saya teringat dan terbayang,semasa menunggu kue dan cendol lelang lewat di depan rumah orang tua kami di Jalan Kali Kecil ,mendadak saya jadi merinding.Karena membayangkan kue kue yang sudah tidak utuh lagi dan dihinggapi lalat,tapi pada waktu itu,terasa bagaikan makanan surgawi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun