Cerdas Tangkas Jaman Jadul yang Sudah Banyak DilupakanÂ
Tempo dulu, di masa belum ada tivi, belum ada smartphone ataupun hiburan lainnya, maka ketika ada kesempatan berkumpul bersama anggota keluarga, diadakanlah semacam cerdas tangkas antar keluarga. Tapi tentu saja tidak ada hadiahnya.Â
Cerdas Tangkas gaya jaman jadul dulu adalah saling bergantian memberikan pertanyaan dan kemudian bagi yang tahu jawabannya langsung mengangkat jari tangannya. Walaupun yang disampaikan tidak ada kaitannya dengan kemajuan teknologi, tapi ada beberapa hal positif yang dapat dirasakan oleh seluruh anggota keluarga, antara lain:
- cara untuk merawat hubungan kekeluargaan
- mengisi waktu dengan hal positif
- menimbulkan kegairahan kecil bagi anggota keluarga untuk sering berkumpul
- meningkatkan daya pikir
Kembali ke Judul
- Bersisik bukan ikan, bermahkota bukannya raja. Apakah itu ?
- Induknya di urut urut, anaknya diinjak. Apa pula itu?
- Ditanam tak akan tumbuh, dibunuh tak akan mati. Apalagi ini?
- Orang tua jatuh bersorak, maksudnya apa?
Nah, ini tentu saja hanya sekedar contoh persoalan "cerdas tangkas" gaya jaman jadul. Siapa yang bisa menjawab pertanyaan jaman kuno ini? Silakan dijawab pada kolom komentar. Hadiah bagi yang bisa menjawab, bila suatu waktu tiba di Australia, akan kami jemput dan ditraktir. (tanpa hehehe = serius)
Nah, tentu saja bahan pembahasan tidak terpancang pada teka-teki saja, tapi bisa melebar kepada saling berpantun Misalnya: "Mengharapkan burung terbang tinggi...." Silakan siapa yang bisa melanjutkan?"Â
Ada ratusan teka-teki yang unik dan lucu, yang dapat menciptakan keakraban antara sesama anggota yang ikut mengambil bagian. Walaupun tampaknya, hanya pengetahuan anak SD, tapi intinya bukan semata pada ilmu pengetahuan yang akan didapat, melainkan terlebih jalinan persahabatan dan rasa kekeluargaan, yang tidak kalah penting, dibandingkan ilmu pengetahuan.
Penyampaian kata demi kata, tentu saja tidak persis sama dengan apa yang tertulis di atas. Karena saya menuliskannya dalam bahasa Indonesia. Tidak menjadi masalah bila disisipi dengan kosa kata bahasa daerah, selama tidak lari terlalu jauh dari esensialnya.
Gaya Hidup Sudah Berubah Total
Sejak teknologi menjajah negeri kita, hingga ke pelosok pelosok desa ,maka sejak saat itu gaya hidup berubah total. Anggota keluarga hanya berkumpul mungkin setahun sekali atau kalau ada acara pernikahan atau duka. Selain dari itu, masing-masing sibuk dengan diri sendiri atau boleh jadi sibuk bersukacita dengan orang lain yang jauh. Seperti ada pameo mengatakan: "Teknologi mendekatkan yang jauh, tapi menjauhkan yang dekat". Benar atau salah?
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H