Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sekolah Favorit untuk Orang Kaya? Siapa Bilang!

22 Juni 2019   09:46 Diperbarui: 22 Juni 2019   09:56 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto :  bertemu dengan adik kelas ,setelah 50 tahun tidak pernah bertemu/dok.pri

Dan karena jarak dari Pulau Karam ke rumah sekolah cukup jauh untuk ukuran anak anak seusia saya, maka ketika masih SD kelas 1 hingga kelas 3 saya ditemani nenek menembus jalan setapak di perkuburan di Kampung Sebelah hingga menembus jalan di Tepi Bandar gereja. Setelah kelas 4 saya ke sekolah bersama adik saya, tanpa ditemani oleh nenek yang sudah agak susah berjalan.

Semua orang Padang yang seusia saya  tahu persis riwayat hidup keluarga besar kami. Padang kota kecil, sehingga kebohongan sekecil apapun bisa jadi bumerang bagi para pembohong.

Lulus Dengan Angka Sangat Baik

Saya lulus dengan angka yang sangat baik, walaupun bukan rangking pertama di sekolah tapi masuk 10 besar dari seluruh murid yang lulus dari kelas 6 A dan 6 B. 

Karena murid saking banyaknya maka kelas 6 dijadikan 2 kelas. Sekaligus merupakan motivasi agar kelas 6 A tidak kalah  dari kelas 6 B, Kedua kelas lulus 100 persen dan saya langsung didaftarkan oleh sekolah tanpa kesulitan masuk ke SMP Frater, yang merupakan SMP Favorit di Sumatera Barat

Diterima di SMA Don Bosco

Karena merasa sudah cukup dewasa untuk mengurus diri sendiri maka lulus ujian SMP, saya mendaftar sendiri dan tidak ditemani oleh  orang tua ataupun kakak saya. Ternyata lagi-lagi terbukti, bahwa sekolah favorit hanya untuk orang kaya dan anak pejabat tidak berlaku di SMA Don
Bosco.

Kepala Sekolah adalah Frater A.J.M de Beer. orang Belanda yang  sudah menjadi WNI. Disiplin tinggi bahkan kalau guru datang terlambat terus ditegur :"Kalau guru beri contoh tidak disiplin, mau jadi apa anak didik kita kelak?!" Saya dengar sendiri kalimat ini keluar dari mulut Frater myang lebih dikenal dengan panggilan Frater Servaas. 

Di kelas 2 saya mendapatkan kepercayaan dari teman teman sebagai Ketua Kelas. Ketika diadakan pemilihan ketua OSIS yang pada waktu itu bernama Ketua ISDB -Ikatan Siswa Don Bosco, dilakukan pemilihan di gedung Pancasila. 

Saya kalah 3 suara  dari Tjia Pie Ho yang memenangkan pemilihan ini. Tapi saya tidak ngamuk ngamuk, melainkan menyalami ketua ISDB baru dan menerima jabatan sebagai Wakil Ketua. 

Diminta Jadi Pemred Majalah Sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun