Kini Dikasih Mobil Hadiah UltahÂ
Kisah sejati hidup kami sejak menikah hingga lahir putra pertama sudah pernah dituliskan. Kisah hidup yang bertolak belakang dengan kisah dalam dongeng Cinderrella.Â
Kalau hal tersebut ditulis ulang tentu akan menghadirkan kejenuhan bagi yang membacanya. Karena itu kali ini saya hanya menuliskan sebaris dua baris bagi yang mungkin belum pernah membaca cuplikan hidup kami terdahulu.Â
Pada waktu itu, putra pertama kami ulang tahun pagi itu ia memeluk saya dan berkata "Papa, hari ini ulang tahun saya. Boleh belikan mainan mobil mobilan?" Saya terdiam.
Tanpa terasa air mata  karena saya harus memberikan jawaban yang akan mengecewakan putra kami. "Nanti ya sayang, kalau papa punya uang pasti akan papa belikan ya".
"Atau kue ulang tahun saja boleh ya pa?" tanya putra kami lagi. Mendengarkan permintaan yang disampaikan dengan suara lirih, saya sungguh tidak mampu lagi menahan jatuhnya air mata.Â
Putra kami Irman memeluk saya kuat kuat sambil berkata "Jangan  menangis papa. kalau tidak ada uang tidak apa apa  pa" Justru mendengarkan tutur kata anak yang baru berusia 4 tahun ini hati saya sedih dan balas memeluk dirinya erat erat.Â
Tiba tiba terdengar suara istri saya "Sayang, ntar mama bikinkan kue ulang tahun ya". Dalam hati saya heran Istri saya memang bisa membuat kue, tapi darimana uang untuk beli tepung, gula dan sebagainya? Namun saja hanya berdiam diri.
Rayakan Ultah Anak Dengan Kue Dari Gabus
Selang beberapa waktu, istri saya keluar membawa kue yang terbuat dari gabus bekas dan sepotong lilin menyala. Meletakan di atas meja yang merupakan satu satunya meja disana dan kami mulai bernyanyi "Panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia...serta mulia ...serta mulia".