Mendapatkan suntikan yang terasa sangat menyakitkan, saya juga teringat akan pesan dari pak Djusan sewaktu saya kerja di pabrik PT PIKANI di desa Petumbak. Walaupun diucapkan lebih dari setengah abad lalu, namun bagi diri saya serasa seakan baru kemarin saya dengar, yakni " Aseng (begitu pak Djusan memanggil saya) dengarkan nasihat saya, "Kalau kau hidup mengikuti arus, maka tak ubahnya kau bagaikan sampah. Karena hanya sampah dan bangkai ayam Yang hanyut mengikuti arus."
Menjadikan Cambuk Diri
Nasihat yang keras dapat menyebabkan kita sakit hati dan menaruh dendam kepada orang yang telah menasihati kita karena merasa,mentang mentang diri kita miskin, maka orang bisa berbicara semaunya. Tetapi bilamana kita sadar bahwa semuanya untuk kebaikan diri sendiri, maka seharusnya dijadikan cambuk diri untuk bekerja lebih keras dan lebih cermat Agar jangan menjadi seperti ayam atau menjadi seperti sampah,yang hanya hanyut mengikuti ke mana arus membawanya.
Saya bersyukur mendapatkan dukungan moril dari pendamping hidup saya yang selalu mengingatkan bahwa semua nasihat orang betapapun terasa tidak nyaman bahkan menyaktitkan dijadikan motivasi untuk memperbaiki jalan hidup. Dan cambuk ini, ternyata telah berhasil memutus belenggu diri dan berani bermimpi besar. Kelak dengan penuh rasa syukur, saya menemukan jalan untuk mengubah nasib dan berterima kasih kepada Om saya yang dulu telah menyuntik saya dengan kalimat "Jangan hidup seperti seekor ayam."
Impian Hidup Adalah Ibarat Bahan Bakar Bagi Kendaran
Impian atau cita cita ini adalah ibarat bahan bakar bagi kendaraan agar tetap dapat melaju mencapai tujuannya. Tanpa memiliki cita-cita, maka dapat dipastikan orang akan berjalan di tempat sepanjang perjalanan hidupnya. Tanpa cita-cita, hidup akan menjadi tanpa gairah. Orang yang hidup tanpa cita-cita akan menjalani hidupnya secara monoton dan tidak antusias dalam menjalani kehidupan.
Fokus Mengubah Nasib
Biasanya kita gampang tergoda sehingga impian kita berubah ubah. Misalnya pada awalnya impian kita adalah memiliki sebuah rumah baru. Untuk mana kita sudah bekerja keras dan menabung untuk mewujudkan impian tersebut menjadi kenyataan. Tetapi hanya selang beberapa bulan kita berubah pikiran karena merasa sebuah mobil lebih diperlukan dari sebuah rumah.Â
Maka ketiga gagal fokus, buyarlah impian kita. Karena itu konsistensi untuk tetap pada tujuan utama adalah kunci untuk mewujudkan impian anda. Untuk dapat menjadi pribadi yang konsiten perlu disiplin diri. Dan tentu tak kurang pentingnya, yakni menghindari hidup yang konsumtif.Â
Kita tidak perlu mengikuti gaya hidup orang lain demi gengsi. Hiduplah sederhana agar hasil kerja keras kita, dapat dimanfaatkan bukan hanya untuk biaya pendidikan anak anak, tapi juga untuk hari tua kita.
Kerja keras sewaktu kita masih muda tidak menjadi masalah demi untuk dapat menikmati hari tua dengan santai. Hal ini jauh lebih menyakitkan bilamana yang terjadi sebaliknya, yakni ketika muda hidup berfoya- foya dan di saat menua, hidup mati gaya.