Akibat Penembakan di 2 Masjid Selandia Baru
(CNN) At least 49 people were killed and 20 seriously injured in mass shootings at two mosques in the New Zealand city of Christchurch Friday, in a carefully planned and unprecedented attack that has shocked the usually peaceful nation.Â
Tindakan biadab yang dilakukan oleh teroris, dengan membabi buta menembaki orang yang sedang menjalankan ibadah di Masdjid Selandia Baru, dalam waktu singkat menjadi viral di seluruh dunia. Semua orang waras, pasti mengutuki  tindakan biadab ini, termasuk Paus Francis. Penembaknya  ternyata adalah warga Australia yang sudah sejak lama merancang penembakan ini dan khusus datang dari Australia ke Selandia Baru untuk mewujudkan kegilaannya.
Reaksi dari Perdana Menteri Selandia Baru , Jacinda Ardern:
"What has happened in Christchurch is an extraordinary act of unprecedented violence. It has no place in New Zealand. Many of those affected will be members of our migrant communities -- New Zealand is their home -- they are us. !"
Yang dapat diterjadi di  Christchurd, sungguh merupakan tindakan biadab, yang belum pernah terjadi sebelumnya , di seluruh Selandia Baru. Banyak dari korban akan menjadi anggota komunitas migran kita. Selandia Baru adalah rumah mereka. Mereka adalah kita!
2 WNI Yang Ikut Jadi Korban Berasal dari Mana?
Namun ada yang sedikit membingungkan, yakni mengenai 2 orang WNI yang ikut jadi korban penembakan. Untuk mana saya kutip, satu alinea dari dua sumber berita, sebagai berikut:
YOGYAKARTA, KOMPAS.com -
Dua  WNI yang Tertembak di Masjid Selandia Baru Berasal dari Yogyakarta
Seorang warga Negara Indonesia (WNI) Zulfirman Syah yang menjadi korban penembakan brutal di Masjid Christchurch, New Zeland, Jumat (15/3/2019) siang, merupakan anggota Sakato Art Community, yang berbasis di Yogyakarta. Dia tercatat sebagai anggota aktif. Sumber: regional.kompas.com