Indonesian and Australian ministers are today signing a free-trade deal between the two nations that has been eight years in the making.Prime Minster Scott Morrison is not there for the signing, but his Trade Minister, Simon Birmingham, says the deal will strengthen economic cooperation between the two countries.
The agreement eliminates all remaining duties on Australian imports from Indonesia and includes a five-fold increase in holiday and work visas for Indonesians coming to AustraliaTrade Minister Simon Birmingham will formally sign a free-trade agreement with  Indonesia today in Jakarta. (Monday,4 March,2019-abc.net.au)
Setelah gonjang-ganjing urusan politik yang menyebabkan tertundanya FTA-Free Trade Agreement, akhirnya penanda tanganan kerja sama perdagangan antara Australia-Indonesia terlaksana juga. Hanya saja, penanda tanganan ini berlangsung :"diam diam", karena tidak dihadiri oleh kedua pemimpin negara, yakni Perdana Menteri Scott Morrison dan Presiden RI Joko Widodo. Alasanya yang mengemuka adalah masih adanya rasa kurang nyaman, urusan dukung mendukung antara israel dan Palestina, tetapi tidak ada penyataan resmi mengenai alasan tersebut.
Menguntungkan Kedua Belah Pihak
Kesepakatan tersebut ditandatangani di Jakarta oleh Menteri Perdagangan Simon Birmingham dan mitranya dari Indonesia, dan dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia pada hari Senin kemarin. Yang namanya perdagangan tentu kedua negara sama sama berharap akan saling menguntungkan.
Antara lain Peternak sapi hidup Australia akan diberikan akses bebas pajak ke Indonesia hingga 575.000 sapi pada tahun pertama. Pemilik bisnis Australia juga akan menjadi lebih baik, kini di izinkan 100 persen kepemilikan hotel dan resor bintang tiga hingga lima di Indonesia, dan 67 persen kepemilikan restoran, bar, dan layanan pertambangan.
Hal ini, sekaligus memberikan lampu hijau bagi para peternak dan petani di Australia yang selama tahun tahun belakangan ini mengalami berbagai hambatan dalam memasarkan hasil produksi mereka. Disamping itu, terbukanya kesempatan kerja bagi para professional maupun yang memiliki skill, bagi kedua negara.
Holiday Working Visa-Lampu Hijau  Bagi Para Pencari Kerja
Visa kerja dan liburan Australia untuk Indonesia akan meningkat dari 1000 menjadi 4100 per tahun.
Kalau sebelumnya jatah yang diberikan untuk pencari kerja dari Indonesia adalah 1000 orang pertahun, maka setelah adanya penanda tanganan FTA- kerja sama antara Indonesia dan Australia, jatah tersebut di tingkatkan menjadi 4.100 orang. Â Tentunya hal ini merupakan lampu hijau bagi pencari kerja dari indonesia yang ingin mencoba mengadu nasib di Australia.
Tapi tentu saja ada syarat syarat yang harus dipenuhi. Tapi agar jangan sampai salah dalam memberikan masukan,saya hanya menuliskan hal yang bersifat umum,yakni: