Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mampu Membedakan Antara Rendah Hati dan Rendah Diri

6 Februari 2019   21:37 Diperbarui: 22 April 2021   11:43 1937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbedaan rendah hati dan rendah diri. | pexels

Seperti halnya,kejujuran adalah :"mata uang" yang berlaku dimana saja,maka begitu juga dengan sikap rendah hati,yang merupakan bahasa yang universal. Sangat sederhana dan tidak perlu melakukan studi banding ataupun ikut kursus rendah hati.Mungkin diri kita beruntung terlahir sebagai orang kaya atau menjadi orang sukses,bersahabat dengan orang penting.

Atau boleh jadi diri kita sendiri adalah orang penting, Tapi ketika kita berhadapan dengan orang lain,maka tanggalkanlah semua embel embel yang melekat pada diri kita. Tetaplah rendah hati,karena untuk dapat hidup rukun dan damai dalam keberagaman ,syarat utamanya adalah " mutual respect and mutual understanding",yakni :"Saling menghargai dan saling menghormati"

 Intinya adalah :

  1. Berikanlah sebuah senyuman yang tulus
  2. Salami orang dengan sikap menghargai

Maka percayalah,kita akan diterima dimanapun kita berada. Semua pintu hati akan dibuka untuk menerima kehadiran kita. Segala perbedaan dan keberagaman,sama sekali tidak merupakan halangan untuk menjalin hubungan persahabatan. Setidaknya,kami sudah membuktikannya ,selama perjalanan hidup dan bergaul dengan segala lapisan masyarakat,baik di Indonesia,maupun diluar negeri.

Menerima Kenyataan Bahwa Setiap Orang Berhak Berbeda Dengan Diri Kita

Sebelum dapat berdamai dengan orang lain, hal pertama yang harus dilakukan adalah berdamai dengan diri kita sendiri. Berdamai dengan diri sendiri,berarti mau dan ikhlas menerima, bahwa dunia ini bukan hanya milik kita sendiri,melainkan milik bersama Tak peduli asal muasalnya dan tidak peduli latar belakang sosial, serta agama yang dianut..

Berdamai dengan diri sendiri, dapat dimaknai secara universal dengan rendah hati mengakui, bahwa setiap orang memang berhak berbeda dengan diri kita. Bahwa siapapun adanya diri kita atau sehebat apapun posisi kita, tetap saja ,tidak berhak memaksakan kehendak kita pada orang lain.

Menerima perbedaan,bukanlah berarti kita kehilangan jati diri kita,bukan juga dalam konteks mengaburkan prinsip hidup yang ada dalam diri,melainkan semata mata mengakui ,bahwa semua orang memiliki hak yang sama untuk menikmati hidup di dunia ini.

Dengan memahami kaidah kaidah hidup yang sangat sederhana dan aktual ini, maka pikiran dan hati kita akan semakin terbuka untuk setiap perbedaan. Karena sesungguhya perbedaan itu memiliki keindahannya masing masing,terpulang dari cara dan gaya kita menyikapinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun