Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harapan adalah Kekuatan Dahsyat!

26 Januari 2019   16:54 Diperbarui: 26 Januari 2019   17:14 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : gentlemancode.com

Disaat saat hidup kita dirundung malang, maka nasihat yang amat sering didengar adalah: "Jangan pernah putus asa!" Begitu juga sebaliknya, ketika kita mengunjungi sahabat yang sedang sakit parah ataupun kondisi ekonominya sedang mengalami titik nadir, maka nasihat yang sama akan disampaikan, yakni: " jangan putus asa".

Karena bilamana orang putus asa, maka sesungguhnya ia sudah mati,sebelum kematian sesungguhnya menjemput dirinya. Tidak hanya sebatas nasihat dalam bahasa Indonesia, akan tetapi berbagai kata kata motivasi, secara universal menyampaikan: "Never ever give up! Jangan pernah menyerah". Mengapa ?

Harapan Mengandung Kekuatan Dahsyat

Untuk membuktikan bahwa memang benar bahwa dalam sebuah harapan terkandung sebuah kekuatan dahsyat,tidak perlu menggali contoh yang jauh jauh. Bahkan mungkin setiap orang pernah mengalaminya. Ketika tergeletak dirumah sakit karena perlu dirawat akibat berbagai gangguan kesehatan, maka kalimat kalimat yang keluar dari mulut seorang dokter,akan sangat berpengaruh terhadap harapan kesembuhan pasien. 

Bila setelah melakukan ritual pemeriksaan darah, X -ray, pemeriksaan jantung, paru-paru dan sebagainya, maka ketika dokter akan menyampaikan hasil diagnosanya, maka seluruh anggota keluarga dengan penuh berharap menantikan ,apa yang akan dikatakan oleh dokter yang menangani.

Kalau dokter memperlihatkan tampang sedih dan kemudian menggeleng gelengkan kepalanya, maka tanpa ada yang memberi komando, semua yang hadir akan menangis. Kalau pasien dapat menyaksikan bahasa tubuh yang seperti ini,maka secara langsung, ia akan semakin terpuruk.. Karena isyarat tubuh dari dokter yang menunjukan  wajah sedih dan diiringi dengan gelengan kepala, mengartikan bahwa: "tidak ada harapan lagi"

Hal ini akan sangat berbeda, bila dokter yang menangani ,menunjukkan wajah ceria dan kemudian berkata: "Syukurlah, pasien sudah selamat melalui masa kritis nya" Mendengar semuanya ini, maka pasien dan seluruh anggota keluarga, merasa bagaikan mendapatkan suntikan energi kekuatan. 

Wajah wajah murung dan sedih, tiba-tiba berubah ceria dan tersenyum. Hal yang tampak sepele,namun dapat menyebabkan akibat yang fatal. Nah,ini hanya sekedar sebuah contoh, yang pernah saya alami dalam perjalanan hidup. Tapi sesungguhnya, kondisi seperti ini merambah ke dalam seluruh ruang hidup yang lainnya.

Membangun Harapan Dalam Diri

Tidak dalam setiap kesempatan, kita akan mendapatkan suntikan berupa nasihat maupun motivasi untuk bangun dari keterpurukan. Baik keterpurukan karena sakit berkepanjangan,maupun ketika mengalami hidup dalam tekanan ekonomi ,selama bertahun tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun