Tidak Tepat Sasaran Dapat Membuat Orang Terluka
Sesekali bercanda,tentu saja  merupakan hal yang sangat baik,untuk menghilangkan kejenuan ataupun berusaha menciptakan suasana ceria. Namun,walaupun tidak tertulis,bercanda itu ada aturan  mainnya. Salah sasaran atau tidak tepat waktu,maka orang yang diajak bercanda,bukannya tertawa senang,malahan bisa merasa terhina dan sakit hati.
Sesungguhnya ada begitu banyak contoh contoh hidup yang sering kita saksikan atau malah mungkin kita alami,namun sayang sekali orang sering lupa,memetik hikmah dari setiap kejadian,betapapun kecil ,untuk dijadikan pelajaran hidup.Karena itu,hingga saat ini,kekeliruan yang tampak sangat sepele,namun dapat melukai hati orang lain,masih saja terulang dari dulu,hingga kini.
Tidak jarang,hanya sebuah pertanyaan sangat sederhana ,bila disampaikan pada orang yang tidak tepat atau waktunya yang kurang  pas,dapat merusak hubungan baik,yang selama ini sudah terjalin dengan baik.Â
Sebagai Contoh:
Ada yang bertanya :"Pak Tjip,saya rencana mau ke Padang,menurut pak Tjip hotel mana yang terbaik?" Maka  saya bisa memberikan jawaban ,tentang beberapa hotel yang dapat direferensikan,karena hampir semua hotel di Padang,sudah pernah kami singgahi.Atau mungkin ada yang bertanya :"Mana yang lebih indah, Niagara Falls ataukah Grand Canyon?" Maka dengan santai ,saya bisa memberikan gambaran,hingga mendetail.
Akan tetapi ,bila pertanyaan yang sama ,diajukan 40 tahun lalu,walaupun menggunakan kalimat yang persis sama,maka saya akan merasa sangat tersinggung.  Karena pada waktu itu,jangankan menginap di hotel,untuk makan sehari 3 kali saja,tidak jarang harus utang sana sini.Apalagi bertanya tentang luar negeri .Inilah pelajaran dasar,yang selalu saya ingat,bahwa untuk bertanya ,apalagi bercanda, ada aturan main,yang perlu disimak ,yakni melakukan semuanya sesuai dengan tempat,waktu dan  orang yang akan ditanyai.
Bercanda Dalam Pertemuan Keluarga
Walaupun namanya satu keluarga besar,namun garis telapak tangan setiap orang berbeda. Bisa jadi,walaupun sama sama berasal dari satu kakek dan satu nenek,bisa jadi kondisi ekonomi berbeda bagaikan siang malam.Suatu waktu, saya menghadiri  pertemuan keluarga .Tentu saja saling melepas kangen dan diselingi dengan nostalgia masa lalu.
Maklum sudah belasan tahun tidak pernah bertemu,bahkan bayi yang dulu sering digendong,ternyata ketika ketemu sudah menjadi seorang ayah atau seorang ibu. Sedang asyik saling bercanda,ada seseorang keponakan wanita yang datang agak terlambat,terus disambut oleh salah seorang keponakan yang lainnya dengan bercanda :"Wah, tas Hermes nya beli di Paris ya  ?"
Jelas,maksudnya hanya semata mata ingin bercanda dan memeriahkan suasana pertemuan. Namun apa yang terjadi?  Yanti (bukan  nama sebenarnya),yang baru masuk sambil menyandang tas,terhenti. Wajahnya tampak merah padam dan berkata perlahan:"Ternyata disini tempat berkumpul orang orang kaya ya. Maaf,saya salah masuk",katanya sambil membalikan tubuh dan berjalan keluar.Â