Suhendra Tedja Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Pria kelahiran kota Padang yang bernama Suhendra Tedja, lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Kemudian melanjutkan studi dibidang Specialis Bedah Umum (Surgery) pada tahun 1989 di Universitas Parma - Italia Utara.
Selesai menekuni studi di Italia, kembali ke kampung halaman di kota Padang dan mengabdikan dirinya sebagai dokter Ahli Bedah di Rumah Sakit Yos Sudarso. Kemudian pindah tugas ke Rumah Sakit Siloam Gleenangle di Cikarang, Jawa Barat. Sempat bertugas disini selama lebih kurang tiga tahun. Dari sini, Suhendra alih tugas sebagai dokter di PT Freeport Tembagapura.
Berbagai pengalaman pahit yang dialaminya, sejak dari awal terjun dibidang kesehatan sebagai seorang dokter dan beralih tugas dari satu tempat ketempat yang berbeda budayanya,menyebabkan Suhendra Tedja, mendapatkan kesempatan untuk menempa dirinya.Â
Bukan hanya semakin mantap dalam mengaplikasikan ilmu yang ditekuninya, tapi juga sekaligus membuat dirinya semakin memahami bahwa mempelajari ilmu kehidupan di Universitas Kehidupan jauh lebih sulit dan dituntut kesabaran yang luar biasa.
Termasuk persaingan antar sesama kolega yang mungkin tidak banyak yang mengetahuinya. Hal ini membuat Suhendra semakin mantap untuk merantau ke negeri orang, berbekal pengalaman selama berkarya di tanah air.
![sumber foto : facebook Suhendra Tedja](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/11/07/suhendra-tedja-5-5be2ce6a12ae94377724b4fb.jpg?t=o&v=770)
Selesai kontrak kerja dengan PT Freeport, Suhendra hijrah ke Italia. Menurut Suhendra, ia bersyukur karena hingga saat ini satu-satunya dokter tamatan dari Indonesia dari universitas manapun, baru dirinya, yang boleh membuka praktik dokter di Eropa, khususnya di Itallia. Pada umumnya, pasiennya adalah orang Italia bahkan menjadi dokter keluarga.
Di kota Parma, orang Indonesia yang tinggal disana, tidak banyak, hanya sekitar 20 orang dan sebagai sesama orang Indonesia, tentu saja dalam setiap kesempatan. Suhendra ikut berkumpul bersama sama dengan mereka.
 Namun sayangnya yang memilih Suhendra sebagai dokter keluarga hanya dua orang saja, selebihnya pasiennya adalah orang Italia dan dari negara lain. Memang setiap orang berhak memilih dokter keluarga masing-masing namun dengan catatan hanya dua orang dari 20 orang Indonesia yang memilih menjadikannya dokter keluarga.