Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menasihati Orang Lain Itu Mudah, Menasihati Diri Sendiri Justru Sulit

9 Oktober 2018   19:43 Diperbarui: 9 Oktober 2018   20:14 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk itu perlu kerja keras dan cermat. Kepintaran, kecerdikan, maupun kepiawaian dalam suatu bidang bukanlah segala-galanya dalam upaya mewujudkan impian demi impian kita. Masih ada satu  hal yang terpenting dan banyak diabaikan orang, yakni sikap  mental. Buktinya, banyak orang yang pintar di bidangnya tapi tidak berhasil dalam hidupnya, karena sikap mental yang tidak pas.

Keberhasilan demi keberhasilan, seringkali membuat orang terlena dan lupa diri dan menempatkan diri sebagai sosok yang top-down.  Merasa bahwa dunia sudah berada dalam genggamannya. Padahal apa yang  bagi kita merupakan pencapaian yang spektakuler, boleh jadi bagi orang lain tidak berarti apapun.

Uang deposito yang mungkin merupakan kebanggaan diri, bagi orang lain mungkin saja merupakan recehan. Lupa diri bahwa diri kita bukan satu satunya orang pintar di dunia ini, seperti kata peribahasa Cina "Di atas langit, masih ada langit lagi".

Karena  itu sikap rendah hati perlu mendasari setiap gerak hidup kita agar jangan sampai sikap mental yang kekanak-kanakan justru akan menjadi bumerang dan mempermalukan diri sendiri.

Optimis Penting tapi Jangan Sampai Overconfidence

Salah satu dasar untuk dapat meraih impian hidup adalah menjaga agar selalu berpikiran optimis. Karena dengan berbekal sifat optimisme dalam diri, akan mampu menjaga sikap mental. Sikap optimis yang ada dalam diri kita, merupakan benteng, untuk mempertahankan diri terhadap gempuran berbagai masalah hidup.

Tanpa  memiliki sikap optimis, maka orang akan gampang menjadi gamang dan tumbang menghadapi berbagai masalah pelik. Akan tetapi hal ini tidak  dapat secara serta merta dicomot dari sana sini, melainkan butuh waktu untuk mempersiapkan diri.   

Hal paling mendasar adalah kerendahan hati dan mau membuka  diri untuk belajar betapapun hebatnya diri kita. Karena tidak ada manusia yang serba tahu di dunia ini. Dengan modal kerendahan hati, maka setiap kejadian dalam hidup ini, dapat dipetik dan dijadikan pelajaran hidup yang berharga bagi diri kita dan tidak kurang pentingnya adalah siap untuk kerja keras,untuk meraih impian demi impian kita.

Dan bila tiba saatnya turun panggung, maka alangkah bijaknya bila kita melangkah turun secara terhormat ketimbang dipaksa untuk turun dengan cara apapun. Tulisan ini hanya sebuah renungan diri semoga ada manfaat yang dapat dipetik daripadanya.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun