Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Pernah Pertaruhkan Keselamatan Keluarga dengan Alasan Apapun

3 September 2018   20:54 Diperbarui: 3 September 2018   21:26 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paula,gadis manis berusia 7 tahun ini,korban kepercayaan orang tua yang overdosis (www.news.com.au)

 Jadikan  Keselamatan Keluarga  Prioritas Pertama

Menolong orang yang sedang kesusahan,tentu saja merupakan perbuatan yang sangat baik .Karena hidup itu menjadi semakin indah,bila kita mampu hidup tolong menolong. Namun menolong orang ,dengan mempertaruhkan keselamatan keluarga.sungguh sebuah kepercayaan yang over dosis. Hidup adalah proses pembelajaran diri tanpa akhir . Dan apa yang terjadi pada orang lain,bukan tidak mungkin terjadi juga pada diri kita,bilamana kita melakukan kekeliruan yang sama..

Akibat Kecerobohan Orang Tuanya Paula Gadis  Mungil ini Jadi Tumbal

Dilaman www.news.com.au yang diterbitkan pada hari ini,menjelaskan panjang lebar tentang pelaksanaan eksekusi terhadap Billy,pria yang telah memperkosa Paula gadis mungil 7 tahun dan membunuhnya secara keji.Pria ini telah menerima ganjarannya pada hari Kamis yang lalu,dengan duduk dikursi listrik di Amerika Serikat. Namun ,hal ini tidak penting bagi kita.Yang perlu dijadikan catatan ,adalah mengapa sampai gadis kecil mungil ini sampai menjadi korban pembunuhan secara sadis?

Ininya adalah ,pria yang bernama Billy ini,dulunya kerja serabutan.Jadi tukang cuci piring,bersih bersihkan pekarangan orang dan sebagainya. Kemudian bekerja pada orang tua Paula dan hubungan mereka sudah semakin akrab.Akhirnya ,kepercayaan yang  diberikan menjadi kebablasan. Billy diajak tinggal dirumah mereka,bahkan sudah dianggap sebagai keluarga sendiri. Namun ,yang namanya berinteraksi,pasti ada selisih paham.Suatu waktu ,Billy bertengkar dengan Kathy,ibu Paula yang baru berusia 7 tahun . 

Kemudian  ia meninggalkan rumah keluarga tersebut.Rasa sakit hati,merasa diusir dari keluarga ini,menyebabkan Billy membalas dendam dengan membunuh Paula ,gadis kecil yang baru berusia 7 tahun,setelah menodai gadis mungil ini. Dalam  kondisi berlumuran darah, Paula dilarikan orang tuanya ke rumah sakit,namun diperjalanan gadis mungil ini,tidak mampu bertahan,karena luka luka yang terlalu parah. Peristiwa tragis ini menyisakan luka bathin yang mendalam bagi kedua orang tuanya. (sumber : www.new.com.au)

Belajar Dari Pengalaman Orang Lain 

Belajar dari pengalaman sendiri,tentu saja baik,karena pengalaman adalah guru terbaik.Akan tetapi disamping belajar dari pengalaman sendiri,alangkah baiknya belajar juga dari pengalaman orang lain. Jangan lupa,apa yang terjadi pada diri orang lain,bisa saja terulang lagi pada siapa saja.Karena itu dengan belajar dari pengalaman orang lain,kita belajar banyak hal dan salah satunya adalah :"jangan pernah mempertaruhkan keselamatan keluarga kita ,karena alasan apapun!" Tutuplah semua celah,sekecil apapun ,yang berpotensi membahayakan keluarga kita.

Pengalaman Pribadi

Sewaktu masih di Padang,kami juga sudah pernah melakukan kesalahan yang sama,yakni saking inginnya menolong seorang remaja yang putus sekolah ,kami angkat jadi karyawan .Diberikan kepercayaan penuh,memegang kunci gudang dan  menerbitkan Bon untuk pembayaran barang barang yang masuk,yakni Damar ,yang merupakan hasil hutan. Belakangan ketika saya harus dioperasi di Singapore.ketika kami kembali, pemuda ini sudah tidak masuk kerja lagi.

Setelah stock barang digudang diperiksa,ternyata kurang lebih dari 100 ton. Kepercayaan yang overdosis,yang kami bayar amat mahal.Tapi masih syukur hanya dalam bentuk materi. Semoga tulisan ini ada manfaatnya,agar jangan pernah overdosis dalam memberikan kepercayaan ,hanya karena ingin menolong orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun