Bagi yang masih lajang,tidak jarang ,kamar tidur dijadikan tempat ngobrol dengan teman teman .Apalagi kalau teman akrab ,bila nonton pertandingan sepak bola,sekalian teman diajak tidur  di kamarnya. Hal ini ,bagi sebagan orang dianggap merupakan hal yang biasa biasa saja. Tetapi bila sudah berkeluarga ,tentu ada rambu rambu yang membatasi ,salah satunya  adalah kamar tidur. Mau mengobrol sepanjang malam,cukup dilakukan diruang tamu .
Bahkan orang tua di zaman dulu, orang tua juga akan risih memasuki kamar tidur  putra putrinya yang sudah menikah,karena memahami bahwa kamar tidur adalah ruang yang sangat privasi bagi pasangan suami istri. Dalam kata lain,kamar tidur bagi suami istri adalah tempat yang "sakral",dimana hanya suami istri yang selayaknya berada disana.
Seakrab Apapun Hubungan Persahabatan Cukup Hingga di Ruang Tamu
Seakrab apapun hubungan baik yang terjalin dengan teman teman,baik teman istri,maupun teman dari suami ,ataupun teman  dari keduanya,sudah harus ada batasnya,begitu mereka menikah. Ibarat berkendaraan ,ada rambu:"Dilarang masuk " atau "Stop" ,maka dalam kehidupan berkeluarga hal ini juga seharusnya diberlakukan.
Hal ini bukan hanya sekedar basa basi ,tapi sungguh sungguh menyangkut martabat diri,terutama bagi istri. Bayangkan ,kalau teman pria ,seenaknya keluar masuk ke kamar tidur dan pas istri lagi sedang ganti pakaian?
Jangan Mempertaruhkan Martabat Pernikahan Demi Menyenangkan Hati Teman
Sudah begitu banyak contoh contoh buruk yang terjadi,saking bebasnya sahabat baik mondar mandir didalam rumah tangga,berakhir dengan digaetnya suami oleh sahabat baik dari istri atau sebaliknya,istri digaet oleh sahabat baik dari suami.Â
Dalam hal urusan rumah tangga ,tidak ada aturan tertuis ,maupun hukum yang mengaturnya,tapi kendati demikian,rambu rambu tak tertulis ini,justru merupakan benteng pertahanan terhadap martabat rumah tangga kita.Â
Mungkin saja bagi sebagian orang,tata krama dan kesantunan dalam rumah tangga ini dianggap sudah usang,tapi masih tetap relevan untuk dijadikan pedoman menjalani kehidupan berkeluarga.
Jangan lupa,seperti pesan moral yang sering kita dengarkan:" Kejahatan terjadi,bukan semata karena ada niat dari Pelaku,tapi juga karena ada kesempatan" Karena itu,apapun alasannya hendaknya jangan pernah mempertaruhkan martabat pernikahan kita hanya untuk menyenangkan hati teman.Â
Mencegah terjadinya sesuatu yang buruk,jauh lebih berharga ketimbang memperbaiki apa yang sudah rusak,karena tidak akan mungkin bisa bertaut seperti sebelumnya..