Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendidik Anak Menjadi Orang Berilmu dan Sekaligus Berpendidikan Tidak Mudah

26 Agustus 2018   20:09 Diperbarui: 26 Agustus 2018   21:08 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Orang Pandai Belum Tentu Berpendidikan. Kalimat itu kedengarannya sangat keras, bahkan terkesan kasar. Tapi kalau kita mau berbicara secara jujur, di zaman milenial ini banyak terdapat orang orang yang pandai, bahkan mungkin di bidang keilmuan sangat piawai, tapi miskin dalam penguasaan ilmu pendidikan.

Buktinya adalah berita berita tebar kebencian dan hoaks, bahkan tulisan-tulisan yang menjadikan kemalangan orang  lain menjadi bahan guyonan tidak mungkin ditulis oleh orang yang cuma tamatan SD.Bahkan kemampuannya mengolah kata, begitu piawai, sehingga banyak orang yang termakan oleh tulisan hoaks yang diciptakannya.

rumah-nelayan-1-5b82b3d7aeebe16f8e2638a6.jpg
rumah-nelayan-1-5b82b3d7aeebe16f8e2638a6.jpg
rumah nelayan di Padang,/dokumentasi tjiptadinata effendi

Jangan Menyerahkan Sepenuhnya Pendidikan Anak Kepada Rumah Sekolah

Idealnya memang Rumah Sekolah adalah tempat di mana anak-anak mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu pengetahuan dan sekaligus mendapatkan pendidikan.

Karena itu, tempo dulu, sekolah guru disebutkan IKIP atau Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Namun seiring dengan perjalanan waktu, walaupun tugas seorang guru, secara formal adalah mengajakan ilmu dan sekaligus mendidik anak-anak.

Namun kalau kita  mau melihat pada kenyataan yang ada, kapan ada waktu bagi guru untuk memberikan pendidikan? 

Begitu masuk kelas harus mengejar waktu agar rencana pelajaran yang sudah disiapkan tersajikan secara utuh. Kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Tapi belum tuntas tanya jawab lonceng sudah berbunyi, pertanda giliran guru lain yang akan memberikan pelajaran berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun