Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Montagnana, Bangunan Abad Ke 18 yang Masih Berdiri Megah

27 Juli 2018   10:41 Diperbarui: 27 Juli 2018   11:04 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangunan yang sudah berusia 200 tahun ini,secara keseluruhan masih tampak berdiri dengan megah. Dengan sekali memandang,walaupun bukan seorang ilmuan, setiap orang akan mengetahui bahwa bangunan ini adalah peninggalan kebudayaan abad lalu yang dijaga keasriannya. Dinding tembok masih tampak berdiri kokoh dan megah.

Walaupun di sana sini, karena perjalanan waktu yang begitu panjang,ada beberapa bagian yang direnovasi, namun sama sekali tidak mengurangi keindahan bangunan kuno yang artistik ini. Kami mengelilingi bangunan ini dengan berjalan kaki untuk dapat menikmati sejengkal demi sejengkal, ketimbang hanya menengok sekilas lewat jendela kendaraan. Walaupun lumayan melelahkan,berjalan kaki diudara Italia, yang sedang dalam musim panas.

Ada kali yang memisahkan bangunan ini dengan jalan raya,namun karena musim panas, maka airnya tampak mengering. Dibeberapa tempat tampak tumbuhan merambat yang menempel di dinding bangunan,seakan sengaja dibiarkan, agar semakin mendukung keasrian bangunan kuno ini.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Dibagian dalam bangunan terdapat sebuah bangunan sekolah Benedikto yang cukup besar dengan kapasitas siswa sekitar 700 orang yang terdiri dari sekolah SD dan SMP serta SMA. Tapi karena sedang libur panjang musim panas, maka kami tidak menemukan anak anak sekolah, kecuali beberapa siswa yang memang tinggal di sana.

Kebetulan adik kami mengajar di sini, maka kami menyempatkan diri untuk singgah beberapa saat. Yang disambut oleh Petugas yang sedang berjaga disana dengan antusias. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Disamping dimanfaatkan sebagai rumah sekolah,gedung ini sekaligus digunakan sebagai asrama ,bagi anak anak yang berasal dari daerah sekitar rumah sekolah ini. Uniknya, disini guru mendapatkan kesempatan untuk alih tugas dari seorang guru, menjadi Pengawas Asrama secara bergantian. Bila sedang bertugas sebagai pengawas asrama,maka  guru tersebut, dibebaskan dari tugas mengajar disiang hari. Hanya datang 3 kali dalam seminggu pada sore hari dan menginap di sana. 

Membantu anak-anak asrama yang membutuhkan bantuan untuk berbagai mata pelajaran, makan bersama mereka dan sekaligus menginap disana. Sehingga dengan demikian, dalam sebulan,guru yang mendapatkan giliran tugas sebagai Pengawas asrama,hanya masuk kerja maksimal 12 hari dan selebihnya libur. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Gaya dan cara mendidik seperti ini, merupakan cara efektif mendidik anak anak,bukan hanya sebatas mengajar dikelas, tapi juga ketika bersama mereka disore hari, makan bersama mereka, bahkan menginap disana.

Sekolah ini merupakan sekolah negeri,sehingga secara otomatis guru yang mengajar disini,berstatus PNS. Bagaimana cara mereka mengatur antara tugas sebagai guru dan sekaligus terkadang sebagai Pengawas Asrama, tidak saya tanyakan, karena terlalu mendetail.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Perpaduan Gaya Bangunan Kuno dan Modern

Hanya beberapa ratus meter dari sekolah, terdapat satu satunya restoran, yang dibangun berdempet dengan dinding bangunan, sehingga dari kejauhan tampak kentara, perpaduan gaya bangunan kuno dan modern. Restoran ini, merupakan restoran elit di daerah ini. Beruntung kami masuk beberapa menit sebelum jam makan siang sehingga kebagian tempat duduk. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Begitu kami mendapatkan tempat duduk dan memesan makanan untuk santap siang, dalam waktu singkat hampir seluruh tempat duduk di bagian dalam terisi penuh oleh para pengunjung, Karena ruang bagian dalam ini dilengkapi dengan fasilitas air conditioning, sementara dibagian luar,tampak kursi kosong karena terlalu panas untuk duduk makan di sana.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Makan Siang ala Italia

Secara umum, untuk santap siang disini ada pilihan menu, berupa spagetti yang diberikan bumbu daging giling dan saus tomat, ditaburi bubuk keju atau Macaroni. Lazimnya  disamping menu yang dipesan, ada roti tawar kering yang sudah dipotong potong dan disediakkan dipiring. Kalau merasa sudah lapar sementara pesanan belum tiba, ya lumayan juga menikmati sepotong roti kering,untuk menganjal perut. 

Selama sepuluh hari disini,bleum ketemu nasi,memang rasanya ada yang aneh. Maklum sejak dari mulai bisa mengunyah hingga usia melalui 75 tahun sehari harian tidak pernah absen dari nasi. Begitulah menurut perasaan saya sebagai orang indonesia, yakni makan sekenyang apapun, kalau belum dapat nasi serasa masih ada yang kurang. Sebagai penutup, ada irisan buah segar dan tentunya secangkir ekspresso, yakni kopi kental tanpa gula.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Terus berapa kira kira uang yang harus dikeluarkan untuk makan siang direstoran ini? Seperti yang sudah pernah saya tuliskan, selama di Italia, uang kami tidak laku dan kami dilarang mengeluarkan dompet oleh adik kami dan suaminya. Walaupun rasanya nggak enak juga ditraktir pagi, siang malam, tapi masa iya harus bertengkar urusan rebutan mau bayar tagihan direstoran. 

Apa yang saya rasakan adalah rasa syukur yang mendalam, Membayangkan untuk tiket pulang pergi dikasih anak anak dan untuk tinggal dan biaya hidup selama sebulan disini,ditanggung adik kami, mau apalagi kalau bukannya bersyukur? 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun