Paus Dengan Jabatan Terpendek Yakni Hanya 33 Hari
Selain dari mengunjungi keluarga Janni dan Maria Rosa di Falcade, kami juga diajak berkunjung ke desa kelahiran Paus Johanes Paulus 1. Dan karena bertepatan dengan hari Minggu, maka kami manfaatkan untuk menghadiri Misa di Gereja,yang tampak masih sangat dijaga keasriannya.Â
Gereja kecil yang lebih mirip dengan sebuah kapel tersebut terisi penuh. Sehingga kami harus terpencar mencari tempat duduk. Altar yang memiliki nilai artistik sangat tinggi dengan ukiran pada tarbernakel (tempat menyimpan hostia) dan begitu juga dengan meja altarnya, seperti yang tampak pada gambar.
Maka selama ibadah berlangsung, kami ikuti secara hikmat dengan berdoa secara diam diam. Begitu juga ketika umat bernyanyi, rasanya mulut sangat ingin ikut bernyanyi karena iramanya tahu, tapi liriknya tidak. Tapi setidaknya seluruh ibadah kami ikuti dengan sepenuh hati walaupun sepenuhnya berdiam diri.
Inilah salah satu kekuatan dari rasa kebersamaan,yang meniadakan sekat berbagai perbedaan Ketika berkat terakhir diberikan dan Pastor yang tampak sudah tua menyampaikan, "Pulanglah dalam damai Tuhan" yang menurut saya kira kira begitu, maka saya manfaatkan untuk jeprat jepret sesaat. Karena ketika Misa sedang berlangsung, tentu tak elok bila saya mengganggu dengan kilatan cahaya camera saku yang selalu menemani kemanapun pergi.
Sekilas Mengenai Paus Johanes Paulus 1
Paus Johanes Paulus I yang terlahir dengan nama Albino Luciani, dilahirkan disebuah desa di Dolomite,sebelah utara Venesia pada tanggal 17 Oktober 1912  Menurut adik kami nama "Luciani" adalah nama suku dari Albino yang kelak namanya  lebih dikenal dengan nama Johanes Paulus 1. Albino meninggal dunia di Vatikan pada tanggal 28 September 1978 dalam usia yang masih relatif muda yakni 65 tahun.