Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Grup WA Keluarga Berubah Fungsi Jadi "Tong Sampah?"

27 Juni 2018   21:23 Diperbarui: 27 Juni 2018   21:40 1488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: jurnalapps.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Saking mudahnya menciptakan grup, maka dalam waktu singkat berbagai grup WA tumbuh bagaikan cendawan dimusim hujan Ada Grup WA sesama teman sekelas di SMA ,ada Grup WA sesama Profesi. Grup WA keluarga istri dan Grup WA dari keluarga suami dan seterusnya. Akan tetapi secepat tumbuhnya, secepat itu pula layu dan bertumbangan.

Niat baik untuk menjalin komunikasi yang sudah terputus oleh perjalanan waktu atau karena jarak yang memisahkan hanya mampu bertahan dalam waktu yang panjang. Awalnya pembentukan Grup WA disyukuri dan saling curhat pengalaman hidup masing masing selama terpisah belasan bahkan puluhan tahun Rasanya sangat bahagia sekali dapat menyambung kembali hubungan yang sudah terputus begitu lama. Anak anak yang  dulu digendong gendong, ternyata kini anak anaknya  sudah besar besar.

Grup WA Keluarga Berubah Jadi "Tong Sampah"

Tetapi entah siapa yang memulai,muncullah berbagai iklan iklan obat kuat, iklan kosmetic dan semua berita tentang ini tidak boleh, ini berbahaya atau makan ini bisa berumur 100 tahun dan seterusnya. Tentu saja dibumbui dengan embel: "di copy dari sebelah" Entah sebelah mana, tidak ada yang tahu.

Hingga disini walaupun suasana sudah mulai terasa gerah, tapi anggota grup,masih mencoba menahan diri. Kemudian mulai bermunculan copy paste tentang masalah politik. Mulai saat itu,satu persatu ,mulai pamit dengan alasan sibuk tapi yang lebih parah adalah mulai terjadi perdebatan sengit mengenai jago masing masing Maka berubahlah fungsi Grup WA Keluarga menjadi semacam "tong sampah" electronik. Sesama kerabat yang sudah lama terputus hubungan  dan baru saja terhubung kembali,kini kembali memasuki tahap pembubaran grup

Cara Mengatasi

Pada saat Grup WA dibentuk oleh 2 atau 3 orang  yang  merupakan anggota pertama,sudah secara otomatis menjadi Admin di Grup ini. Maka sebelum dimekarkan, tentukanlah "Kode etik" sederhana bagi seluruh orang yang akan bergabung di Grup ini. Misalnya  dilarang bagi setiap anggota grup,memposting hal hal :

  • berbau SARA
  • berita  hoaks
  • tulisan berbau politik
  • gambar atau tulisan berbau pornografi
  • dan seterusnya sesuai kesepakatan

Bila sudah dibuat semacam Kode Etik maka siapa saja yang melanggar,tulisannya langsung dihapus. Harus ada ketegasan dalam hal ini agar Grup WA ini mampu bertahan sesuai dengan tujuan awal

Tanpa ada ketegasan dari Admin masing masing grup,maka grup bukan hanya berpotensi menjadi "tong sampah", tetapi bisa lebih buruk lagi yakni menjadi arena "perang bintang " antar sesama sanak keluarga.  Kalau sudah bermusuhan di dunia maya, apakah bisa tetap akrab di dunia nyata? Don't ask me, ask your heart because the answer is in your heart"

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun