Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manfaatkan Momentum Kebersamaan untuk Memupuk Rasa Kekeluargaan

19 Juni 2018   23:21 Diperbarui: 19 Juni 2018   23:40 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hindari Membicarakan Politik, Karena Sangat Berpotensi Merusak Suasana Kekeluargaan

Walaupun secara biologis,dalam satu keluarga besar,terjalin hubungan kekeluargaan karena ada pertalian darah,namun sama sekali tidak menjamin,bahwa pendapat akan sama .Apalagi bila dikaitkan dengan masalah politik.Bisa jadi antara ayah dan anak,terdapat sudut pandang berbeda dalam melihat masalah politik. Apalagi kalau menjurus kepada pemilihan kepala daerah dan kepala negara,pembicaraan yang tadinya penuh dengan suasana kekeluargaan dan saling menghormati,bisa saja berubah menjadi ketus dan jauh dari kesantunan.

Hal ini bukan teori atau prakiraan,melainkan sudah banyak terjadi,putusnya hubungan persaudaraan ,bahkan terjadi perceraian,hanya gara gara masalah politik,karena masing masing bersikukuh,bahwa pendapatnya yang paling benar.

dokpri
dokpri
Manfaatkanlah Kebersamaan Untuk Memupuk Keharmonisan Rumah Tangga

Rumah seharusnya menjadi :"home sweet home"bagi setiap orang yang menghuninya. Jangan sampai berubah menjadi tempat kost kostan,dimana begitu tiba dirumah,masing masing masuk kekamar dan  mengunci diri  .Sehingga walaupun tinggal dibawa satu atap.namun sesungguhnya tak ubahnya bagaikan hidup dialam masing masing.

Apalagi bilamana ada pertemuan antar keluarga besar,yang melibatkan lebih banyak orang. Bukan hanya terdiri dari ayah dan ibu,serta anak anak ,tapi sudah melibatkan adik dan kakak ipar ,mantu serta mantu cucu dan seterusnya ,Pertemuan lintas generasi,mungkin amat jarang bisa terjadi,karena itu alangkah disesali,bila momentum yang sangat berharga ini,dinodai dengan pembicaraan politik.

Dalam keluarga besar  kami.malahan bukan hanya berbeda generasi,tapi juga berbeda suku bangsa,ada orang Padang,Jawa,Batak ,Nias ,Malaysia.Italia .Belanda,Jerman ,Australia.China dan Turki. Perbedaan juga meliputi beda budaya ,beda agama.Namun hingga saat ini,kami bersyukur ,tidak sekali juapun terjadi suasana yang tidak nyaman,karena masing masing menahan diri ,untuk tidak membawa bawa masalah politik dan masalah sara dalam pembicaraan kami

Sehingga dalam pertemuan keluarga besar,semua yang hadir merasa nyaman dan sama sekali tidak terusik. Saat saat kebersamaan,kami manfaatkan untuk saling menanyakan tentang keadaan keluarga masing masing,sehingga menambah kehangatan hubungan kekeluargaan. Tidak ada rasa risih antara kami.walaupun sebagian beragama Katholik dan Kristen,sebagian lagi beragama Islam dan Budha. 

Hidup rukun dalam keberagaman,sungguh sungguh,kami aplikasikan dalam kehidupan nyata,dalam keluarga besar kami

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun