Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengerikan, Pelindung Berubah Wujud Menjadi Monster bagi Orang yang Seharusnya Dilindungi

2 Juni 2018   08:31 Diperbarui: 2 Juni 2018   08:48 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https;//depositphotos.com

Belakangan ini, banyak sekali terjadi beragam peristiwa pembunuhan sadis,,Selain dari peristiwa bom bunuh diri,karena adanya keyakinan bahwa dengan membunuh orang dan membunuh diri sendiri,adalah jalan menuju ke surga,ada beragam tindakan sadis lainnya. Berbagai alasan yang sungguh sulit dicernakan oleh orang waras,tapi justru benar benar terjadi di negeri tercinta kita ini. 

Bahkan orang orang yang sudah dianggap sebagai :"malaikat pelindung" tiba tiba bisa berubah ujud menjadi setan pencabut nyawa. Orang yang dijadikan panutan ,entah didorong oleh setan darimana,tiba tiba berubah menjadi monster,yang mencabik cabik orang yang seharusnya disayangi dan dilindunginya.

Ada ibu kandung yang membunuh bayinya,ayah  kandung yang membanting anaknya hingga tewas,adik bunuh kakak atau sebaliknya. Murid bunuh guru dan sebaiiknya ada guru bunuh murid.Semuanya membuat bulu tengkuk kita meremang dan merinding,  Yang kalau mau dituliskan referensinya,akan sangat panjang .

Berita Terkini Tewasnya Seorang Gadis Secara Mengerikan

Serasa tidak percaya ,membaca berbagai berita tentang ditemukannya seorang gadis cantik yang tewas secara mengerikan .Dalam waktu sekejab hal ini menjadi viral diberbagai media sosial. Yang menimbulkan berbagai pertanyaan ,mengapa dan apa kesalahan gadis ini,sehingga dihabisi secara begitu sadis?

Akhirnya,semua pertanyaan tersebut terjawab Salah satunya seperti dilangsir oleh tribun,news.com. Ternyata gadis yang berusia 21 tahun ini bernama Rosalia Cici Maretini Siahaan.Korban ditemukan tewas dalam kondisi bermandikan darah di dalam kamar mandi Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) Jalan Kebun Sayur, Gang Pendidikan, Dusun XII Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (31/5/2018).

Kabid Humas Polda Sumatera Utara, AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengatakan wanita yang berstatus mahasiswi itu ditemukan tewas terbunuh dengan kondisi luka robek pada leher akibat benda tajam.Pembunuh sadis Rosalia pun akhirnya ditangkap di kawasan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang. Gadis ini  dibunuh oleh pendeta GSRI bernama Henderson Sembiring,yang justru merupakan ayah angkat dari gadis ini,yang sudah merawatnya ,sejak ia masih duduk di bangku sekolah SMP.(sumber: tribun.news.com)

Semakin Menggerogoti Kepercayaan Terhadap Sesama Manusia 

Kejadian tersebut diatas,menyebutkan bahwa pelakunya kebetulan adalah seorang pendeta. Diberita lain juga disebutkan panggilan untuk tokoh tokoh agama lain,yang tentu tidak perlu disebutkan satu persatu disini. Tindak kejahatan justru dilakukan oleh orang orang yang  seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat,karena merupakan tokoh agama .

Kejadian ini,mau atau tidak,akan menyebabkan terjadinya degradasi kepercayaan . Orang tua mulai berpikir ulang,untuk menyerahkan pendidikan anak anak mereka,terutama anak perempuan mereka,karena terbukti,bahwa orang orang yang dikelompokan sebagai :"ROHANIWAN' ternyata justru adalah bagaikan pagar makan tanaman. Walaupun yang melakukannya,hanya segelintir ,namun secara alami,kepercayaan terhadap orang orang yang selama ini ditokohkan,akan tergerus,oleh rasa kuatir. Hal ini adalah merupakan reflek alami,orang menjadi siaga dan mawas diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun