Seperti kata pribahasa, "Hidup tidak selalu seindah kisah Cinderella", Di mana dilukiskan betapa beruntungnya seorang gadis desa yang bernama Cinderella.karena suatu waktu ada seorang Pangeran,yang sedang berburu dan kesasar dan menemukannya. Sang Pangeran langsung jatuh hati pada pandangan pertama dan memboyong Cinderella ke Istana. Mereka menikah dan sejak saat itu,hidup berbahagia selama lamanya.
Kisah yang meninabobokan para pembacanya,secara tidak langsung telah mengiring banyak diantara para generasi muda,yang berangan angan semoga suatu waktu akan dipinang oleh Sang Pangeran dan hidup berbahagia selama lamanya.
Hidup Terkadang  Penuh Dengan Berbagai KemelutÂ
Begitu memasuki hidup berumah tangga,orang baru sadar diri,bahwa hidup tidak selalu  seindah kisah Cinderella dan juga tidak selalu semulus seperti kisah di sinetron. Setiap hari,ada begitu banyak masalah yang dihadapi.Â
Mulai dari uang belanja dapur yang sudah menipis.rekening listrik yang belum dilunasi,tagihan Kartu Kredit yang datang bertubi tubi dan  belum lagi pajak kendaraan sudah jatuh tempo dan harus dibayar.Pokoknya seperti menghadapi benang kusut,sehingga bingung mau  menyelesaikannya dimulai darimana?
Semua orang waras,pasti tidak pernah menginginkan hal ini terjadi pada dirinya,tapi seperti kata pribahasa:"Mujur tak dapat diraih.malang tak dapat ditolak.Sekiranya sudah terlanjur terjadi,apa sebaiknya tindakan kita? Melarikan diri?
Tentu bukanlah jalan keluar,karena kalau melarikan diri,akan masuk kedaftar DPO dan menjadi target Polisi. Hidup tidak akan pernah lagi merasa tentram. Jalan terbaik adalah menghadapi kenyataan dengan tegar
Saya sudah mengalami semuanya secara pribadi .
- Pertama yang harus dilakukan adalah mendata semua utang piutang
- Mendata apa saja aset,yang tidak merupakan kebutuhan vital ,yang dibisa dijualÂ
- Jual kendaraan dan ganti dengan kendaraan bekas yang lebih murah
- Piutang yang masih bisa ditagih
- Hasil piutang yang berhasil ditagih dan ditambah dengan uang hasil penjualan aset,dikumpulkanÂ
- Agar dapat dijadikan modal untuk mulai berusaha lagi dari bawah
- Datangi pihak bank.Jangan takut,ceritakan kondisi kita yang menyebabkan belum mampu melunaskan utang
- Ajukan  permohonan agar sementara,bunga uang agar tidak dilanjutkan
- Buat Surat Pernyataan bahwa utang akan dicicil sesuai kemampuan
- jangan layani Debt Kolektor
- Kalau diganggu terus via telpon,ganti nomor ponsel
- Datangi kepala bagian Kartu Kredit,sampaikan bahwa pada saat ini ,usaha sedang macet,
- Tapi utang pasti akan dibayar
- Ubah gaya hidup
- Hentikan makan direstoran
- Hentikan semua pengeluaran yang tidak penting
Yakinlah,tidak ada kusut yang tidak dapat diuraikan.Tapi harus sabar dan tabah ,menghadapi semuanya ,Serta Butuh Dukungan  Keluarga
Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi. Â Seperti yang sudah pernah saya tuliskan dengan judul :"Ketika Hidup Terpuruk.Istri Saya Ikhlas menjadi Sopir Antar Jemput Anak Sekolah"Â
Pada saat saat menghadapi berbagai masalah kehidupan,maka saat saat itulah seorang istri diuji kesetiaannya terhadap suami. Begitu juga pada masa masa sulit,maka yang masih tetap mengunjungi kita adalah sahabat sejati kita.Â
Semoga tulisan ini ada manfaatnya,setidaknya menjadi masukan yang berguna dan sekaligus mengingatkan bahwa Life is a problem.No problem,means life is ended. Hidup adalah sebuah masalah.Bila sudah tidak ada lagi masalah,maka berarti hidup sudah selesai"
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H