Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak SMP Bisa Curi 10 Koper, Logikanya Bagaimana?

27 Mei 2018   19:46 Diperbarui: 28 Mei 2018   06:36 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: dokumentasi pribadi

Saya baru saja selesai membaca berita yang bersumber pada Kompas.com dengan judul, "Polisi Tangkap Remaja Pencuri Koper di Bandara Soekarno Hatta". Kalau sumber berita dari media yang diragukan kredibilitasnya mungkin saya anggap cuma hoaks. Mengapa? Sebelum menulis lebih lanjut, saya kutip satu alinea dari sumber berita tanpa mengedit satu katapun sebagai berikut:

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta AKBP Viktor Togi Tambunan membenarkan kabar penangkapan pencuri koper milik penumpang penerbangan maskapai Garuda Indonesia. "Ya informasi itu benar," kata Togi, Minggu (27/5/2018). Dalam keterangannya, dituliskan pelaku pencuri koper adalah seorang pelajar dan polisi mengamankan 10 koper sebagai barang bukti.

"Pencuri koper di bandara telah ditangkap. Pelaku adalah siswa kelas 3 SMP bertempat tinggal di Tangerang," kata Togi dalam keterangannya. Sebelummya, beredar pengakuan seorang penumpang dalam pesan berantai yang mengatakan kopernya telah dicuri di tempat pengambilan bagasi (conveyor belt) Terminal 3 Ultimate Soekarno - Hatta. Penumpang yang tak menyebutkan namanya tersebut melakukan penerbangan pada Sabtu (12/5/2018) dengan maskapai Garuda Indonesia GA 417 dari Bali dan tiba di Jakarta sekitar pukul 19.00 WIB. (Kompas)

Proses Pengambilan Barang

Pengalaman mengambil bagasi di berbagai bandara,sudah saya lakoni ratusan kali (tidak salah ketik). Jadi setidaknya saya memahami bagaimana langkah langkah proses mengambil koper yang dititip di bagasi pesawat.

  1. pertama, begitu turun dari pesawat dan masuk ke ruang kedatangan langsung menuju ke tempat pengambilan bagasi. 
  2. Perhatikan di layar, nomor pesawat yang ditumpangi dan di Conveyor Belt nomor berapa bagasi boleh diambil
  3. Tunggu hingga koper kita keluar melalui ban berjalan
  4. Begitu tampak koper kita mendekati, dengan cepat tangan meraih pegangan koper
  5. pastikan koper adalah milik kita dengan mencocokan nomor yang ada ditangan kita dengan nomor melekat dikoper/kardus
  6. Sesudah barang cukup, kita menuju pintu keluar
  7. Sebelum keluar, ada Petugas melakukan pengecekan untuk pastikan bahwa kita tidak salah membawa barang orang  lain
  8. Setelah diperiksa satu persatu,maka baru boleh keluar

Pertanyaannya:

  1. Bagaimana mungkin remaja ini bisa lolos mengambil koper milik orang lain hingga 10 koper?
  2. Apakah mungkin begitu hebatnya ,sehingga ia mampu membawa sekaligus 10 koper dengan trolley?
  3. Apakah pada waktu itu Petugas sedang tidak ada?
  4. Kalau remaja ini  menyembunyikan sebagian dari koper,dimana?
  5. Bagaimana ia bisa masuk untuk mengambil koper yang disembunyikan?
  6. Bukankah tidak seorangpun  boleh masuk ,tanpa tiket ditangan?

Seyogyanya pihak terkait mengklarifikasi masalah ini agar jangan sampai orang menafsirkan secara sendiri sendiri, yang pada akhirnya akan  merugikan  nama baik maskapai perusahaan dan petugas di bandara Soetta. Dan yang tidak kurang pentingnya,adalah coba bayangkan,seorang anak SMP bisa begitu leluasa,keluar masuk ke bandara ,bahkan mengambil 10 buah koper,mengambarkan betapa rapuhnya sistim keamanan di bandara.

Secara pribadi saya tidak ada urusan pada koper yang dicuri. Hanya heran saja, kok bisa begitu mudahnya seorang remaja mengambil 10 koper penumpang dan baru ketahuan setelah dicari polisi? Bukankah ada penjagaan berlapis-lapis sebelum bisa masuk ke daerah pengambilan barang?

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun