Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Belajar dari Kedukaan Sang Superstar Film Laga Jet Li

22 Mei 2018   21:30 Diperbarui: 23 Mei 2018   14:47 5933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Referensi martial,tribes.com

Dulu Menjadi Pujaan Jutaan Orang, Kini Orang Tidak Lagi Mengenal Wajahnya

Pengemar film laga Kungfu, pasti sudah pernah menyaksikan film yang dibintangi Superstar Jet Li. Pria bertubuh atletis, ganteng dan gerakannya secepat kilat tak mengherankan bila ia menjadi idola jutaan orang. Bukan hanya kaum wanita,tapi juga kaum pria mengagumi kehebatan actionnya dalam berbagai film laga yang dibintanginya.

Di akhir tahun 70-an, ia melakukan debut penampilan layar besar di Kuil Shaolin. Namun, saking antusiasnya menjalani perannya, pada usia 18, Li mengalami cedera besar pertama, yakni lututnya robek dan terluka parah. Butuh waktu panjang, untuk pemulihannya. Namun, bukan Jet Li namanya kalau ia menyerah hanya karena terluka.

Cita-citanya untuk menjadi Sang Superstar, mengalahkan rasa sakitnya. Begitu sembuh Jet Li langsung aktif kembali. Namun, pada usia 23 tahun, ia menderita cedera punggung yang serius. Sekali lagi pria ini membuktikan bahwa untuk dapat mencapai cita-citanya, maka segala rintangan tak akan pernah membuatnya kapok.

gambar:kungfun.com
gambar:kungfun.com
Namanya Semakin Dikenal

Dari seorang juara seni bela diri di usia muda, Li beralih ke akting dan mulai memamerkan keterampilan kungfu-nya di layar besar pada tahun 1980-an. Ketenarannya meroket di tahun 90-an dengan film Once Upon a Time in China, di mana ia memerankan guru seni bela diri Wong Fei Hung.

Namun, akibat dari gangguan kesehatan yang sudah komplikasi dalam dirinya, telah menggerogoti dirinya secara cepat dan menyebabkan wajahnya yang ganteng, berubah menjadi tua.

Dalam usia yang baru berkepala 5 tampilan Sang Superstar kini tak ubahnya bagaikan seorang kakek tua renta. Baik kondisi kesehatannya, maupun dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Para penggemar Jet Li kaget dan tak percaya ketika gambar ini menjadi viral diberbagai media sosial. Pada awalnya, banyak orang mengira penampilannya adalah bagian dari skenario film. Tapi setelah banyak media ternama memberikan konfirmasi, bahwa memang Jet Li sedang menderita sakit, dan wajahnya tampak tua, baru orang percaya. Bahkan dikabarkan kesehatannya cukup mengkhawatirkan

Referensi martial,tribes.com
Referensi martial,tribes.com
Memetik Hikmah dari Kedukaan Sang Superstar

Dari seorang terkenal membintangi berbagai film laga, kini mengalami perubahan yang begitu drastis, tentu saja menghadirkan kedukaan mendalam bagi diri Jet Li. Betapa besarnya hasrat hati para penggemarnya untuk membantunya agar bisa pulih kembali. Namun tidak semudah itu memulihkan tubuhnya yang sudah terlanjur di gerogoti berbagai gangguan kesehatan.

Mungkin dapat dipetik hikmahnya, agar betapapun besarnya hasrat hati untuk mencapai cita-cita, jangan sampai mengabaikan untuk tetap merawat kesehatan diri.

Bila kita terpuruk jatuh sakit, orang hanya dapat menyampaikan simpati dan rasa empatinya, tapi diri kitalah yang paling merasakan pahit getirnya. Contoh aktualnya adalah Jet Li, yang dulunya Superstar, tapi kini hanyalah seorang tua yang harus berjalan tertatih-tatih. Menyedihkan memang, tapi semuanya sudah terjadi. 

Semoga dapat dijadikan pelajaran hidup bagi orang banyak dan bagi kita semuanya, bahwa sehat itu memang bukan segala-galanya, tapi kalau kita sampai kehilangan kesehatan, maka apapun yang sudah kita miliki, tidak ada artinya lagi.

(Sumber : martialtribes.com)

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun