Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemungkinan "Speed Camera Error", Polisi Cek Ulang 53.000 Surat Tilang di Australia

3 Mei 2018   19:35 Diperbarui: 3 Mei 2018   20:13 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Bagi orang Australia,membayar denda 200 dolar karena melanggar batas kecepatan  ataupun harus membayar $.80 karena  terlambat memperbaruhi tiket parkir,tidak menjadi masalah besar. Karena 200 dolar adalah rata rata ,gaji mereka  dalam sehari. Justru ada "demerit point" yang jauh lebih ditakuti. 

Karena bila point yang dibekali sebanyak 12 angka pada setiap Pemegang Driver Lisence, sampai habis terpotong,karena berulang ulang melakukan pelanggaran rambu rambu lalu lintas,maka SIM nya dinyatakan batal.Bahkan selama kurun waktu tertentu,disamping tidak boleh mengemudikan kendaraan,juga diwajibkan untuk mulai ikut test dari awal.

Kalau sampai 6 bulan,dinyatakan dilarang mengemudikan kendaraan,maka bagi orang Australia,sungguh merupakan sebuah petaka . Karena kendaran disini,bukan untuk gengsian,tapi merupakan kebutuhan vital. 

Memang ada bis umum,tapi bis hanya ada berhenti di stopan bis yang sudah ditentukan.Kemudian dari stasiun bis,harus ke stasiun kereta api dan menunggu jadwal. Singkatnya ,tidak bisa mengemudi kendaraan ,bagi orang Australia,sungguh membuat mereka stress.

Sumber referensi : the west australian dan www.news.com.au

Catatan tambahan:

Kalau memang ternyata telah terjadi kesalahan dalam menerbitkan surat tilang bagi ribuan pengemudi dan uang denda yang sudah terlanjur dibayarkan akan dikembalikan lagi,berarti saya akan menerima kembali uang saya sebesar $.600 dolar,karena saya sudah 3 kali kena tilang ,akibat over speeding" Lumayan,600 dolar = 6 juta rupiah

Tjiptadinata Effendi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun