Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Orang Tidak Tertarik akan "Home Industri"?

5 April 2018   19:45 Diperbarui: 5 April 2018   20:51 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: somamadina,wordpress.com

Entah sudah berapa puluh kali ada pertanyaan,mengenai cara mendapatkan Working Visa untuk ke Australia.Dan sudah saya jelaskan panjang lebar,bahwa untuk mendapatkan Working Visa ,kemungkinannya   sangat kecil sekali. Kecuali yang mengajukan permohonan memiliki ketrampilan khusus ,yang diperlukan di Australia,seperti paramedis .Kalau hanya berbekal kemauan keras atau ijazah sarjana untuk bidang yang belum tentu mampu beradaptasi dengan kondisi dan situasi di Australia,kemungkinan mendapatkan Working Visa,boleh dikatakan nol persen.

Kemungkinan yang dapat ditempuh adalah ,mendaftar sebagai student dari salah satu Universitas atau di  TAFE ,maka berdasarkan Surat penerimaan sebagai Student,kemungkinan besar akan mendapatkan Student Visa. Sebagai pemegang Student Visa,berhak secara legal bekerja selama maksimal 20 jam seminggu. 

Namun,untuk urusan Visa tentu tidak gratis.Begitu juga untuk uang pendaftaran ke Universitas atau TAFE juga butuh uang yang lumayan besarnya. Belum lagi biaya pemondokan ,transportasi dan biaya hidup ,yang mencapai rata rata sekitar 1000 dolar perbulan. Kalau tujuannya hanya untuk mengubah nasib,sesungguhnya tidak musti keluar negeri.

Apalagi bagi yang sudah berkeluarga akan mengundang resiko yang cukup tinggi. Tapi ketika saya sarankan untuk mulai usaha home industry,ternyata tidak satupun yang tertarik. Karena ingin segera ke Australia untuk bekerja dan mengumpulkan uang sebanyak banyaknya.Lupa bahwa gaji memang besar,tapi pengeluaran juga lumayan besar.Kecuali memang ada rumah sanak keluarga ,dimana bisa menumpang secara gratis di sini

Home Industri Bukan Peluang Untuk Kaya ,Tapi Mampu Menjadi Penopang Kebutuhan Hidup Keluarga

Untuk membuka usaha industri rumah,tidak butuh modal jutaan rupiah ,tidak butuh ruangan yang luas dan tidak perlu menggaji karyawan.Semuanya dapat dikerjakan sendiri bersama anggota keluarga. Perijinan Industri Rumah Tangga atau P.I.R.T sangat mudah dan tidak butuh biaya. Keponakan saya sudah mencoba mempratikkan dengan memproduksi  teh celup ,yang terbuat dari kulit manis yang digiling dengan mesin manual. Dan keuntungan yang diperoleh,lumayan besarnya.Memang tidak menjanjikan orang menjadi kaya,tapi merupakan  penopang yang kokoh bagi ekonomi keluarga

Persyaratan dasar adalah :

  1. Maksimal hanya dibolehkan 20 persen dari luas rumah yang boleh digunakan untuk tempat usaha
  2. Tenaga kerja, harus anggota keluarga sendiri
  3. Pengolahan bahan, tidak menimbulkan polusi
  4. Tidak memberikan dampak negative pada lingkungan

 Cukup dengan mengurus P.I.R.T atau Perijinan Industri Rumah Tangga. 

Pentingnya Usaha Sampingan

Walaupun suami sudah berkerja dan penghasilan lumayan,tapi  jangan lupa,bahwa setiap saat bisa terjadi hal hal yang tidak diinginkan.Sepertokata pribahasa kuno:"Sediakan payung sebelum hujan" Maka alangkah baiknya,sejak sedini mungkin,kita mempersiapkan  usaha sampingan ,yang merupakan "cadangan visa" bagi ekonomi keluarga kita.

Keponakan saya,pimpinan salah satu bank,jadi jelas gajinya lebih dari cukup untuk hidup.Namun sejak dulu sudah membiasakan,ada usaha sampingan yang dikelola oleh istrinya. Memang perlu kerja keras untuk berhasil,seperti kata pribahasa :" No pain,no gain"Tidak akan ada keberhasilan tanpa kerja keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun