Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Kebanggaan Orang Australia

18 Maret 2018   20:13 Diperbarui: 18 Maret 2018   20:25 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi :https://depositphotos.com

Saya Pernah Digendong Orang Australia

Bulan lalu,ketika usai perburuan Abalone,ombak besar dan tidak mungkin untuk menerobos laut,Maka satu satunya jalan untuk kembali keatas adlah merangkak  diperbukitan batu karang yang sangat tajam. Tapi ketika tiba diujung ,saya menengok kebawah  dan jadi keder untuk melompat,Karena kalau lompatan saya tidak tepat sasaran,tidak dapat dibayangkan apa yang akan terjadi.

Tetapi saya tidak perlu bengong lama lama,karena didepan saya sudah ada 2 orang Australia,yang masih muda dan berbadan tegap.Mereka saling memegang tangan dan minta saya melompat keatas tangan mereka. Saya jelaskan,bahwa berat tubuh saya 70 kg.Tapi keduanya dengan sangat yakin mengatakan :" jangan kuatir,kami kuat,Ay0 lompat" Maka saya tanpa ragu lagi,langsung melompat dan disambut.oleh keduanya.Diturunkan sangat hati hati. Orang yang menengok,semua bertepuk tangan. Saya selamat,tapi saya malu,karena biasanya saya mengendong orang,tapi kali ini saya yang digendong.

Tentu saja,tidak lupa saya ucapkan terima kasih  dan kami berpisah. Keduanya masih tinggal disana,untuk membantu orang lain. Mereka tidak digaji dan tidak mendapatkan penghargaan apapun,namun mereka bangga,sudah berbuat sesuatu untuk orang lain,termasuk menolong saya.

Dijadikan Renungan Diri

Hingga saat ini,saya masih merenungkan,arti dan makna sebuah kebanggaan,ternyata berbeda dalam mengaplikasikannya.Tulisan ini,tentutidak bermaksud memberikan sanjugan kepada bangsa lain,hanya sebuah masukan,yang mungkin dapat dipetik hikmahnya. 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun