Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta Itu Harus Dirawat Agar Tidak Basi

9 Februari 2018   21:15 Diperbarui: 9 Februari 2018   21:16 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://depositphotos.com

Bukan hanya makanan yang bisa basi,tapi cinta juga bisa basi. Mengapa makanan yang telah susah payah kita masak,bahkan kerja keras untuk dapat menikmatinya bisa basi ? Karena tidak tahu cara merawat dan memperlakukan makanan sebagaimana seharusnya. Agar tidak basi,makanan perlu dihangatkan atau disimpan dalam lemari es.Bila makanan dibiarkan tergeletak diatas meja,maka banyak hal yang dapat terjadi.Yakni,digerogoti tikus,kecoa ,serangga atau  tercemar dengan berbagai kotoran yang berterbangan .Dan bilamana makanan sudah tercemar oleh kotoran,maka tidak lagi layak disantap.

Apa Hubungannya Dengan Cinta?

Menyamakan cinta dengan makanan,tentu sangat naif. Analogi sederhana diatas,hanyalah sebatas menggambarkan,bahwa segala sesuatu itu perlu dirawat dan diperlakukan dengan baik,agar tetap awet .Cinta yang diabaikan,entah karena saking sibuknya atau karena terobesi menjalankan hobi,akan menjadi cinta yang basi.

Dan ibarat makanan yang sudah  kadaluwarsa ,berarti sudah basi Bilamana dipaksakan untuk memakannya,dapat membahayakan .Jadi daripada membahayakan diri kita,maka makanan yang sudah kadaluwarsa,sebaiknya atau seharusnya dibuang saja.Tapi kalau cinta yang kadaluwarsa,gimana jalan keluarnya? 

Cinta Bukan Hanya Bisa Basi,Tapi Juga Bisa Luntur

Pada awal pernikahan,pasangan pengantin,mengikrarkan janji setia .Akan selalu saling mencintai dengan setulus hati.serta setia sampai mati.Namun belum lama keduanya mengarungi samudra kehidupan,sudah terjadi badai dalam kehidupan mereka.Ternyata apa yang disebut cinta yang tulus oleh keduanya,memiliki makna yang berbeda beda

Kata:" tulus" tidak dapat dimatematikakan,karena memiliki ruang tersendiri dalam diri setiap insan. Arti tulus bagi kita,belum tentu sama dengan "tulus" bagi orang lain. Karena itu seringkali  makna "tulus" ini menjadi bias dan tidak lagi memiliki energi yang sakral.

Setiap orang mengaku cintanya  tulus,tapi masing masing memiliki persepsi tersendiri,tentang arti dan makna tulus.Tidak jarang kita mendengarkan pembicaraan tentang tulus,yang membuat kening kita berkerut. Misalnya :" Aku tulus mau mencintaimu,tapi tolong dong perhatikan diriku. Sudah kerja keras seharian,tiba dirumah masih harus mengerjakan ini dan itu,gimana sih ?"

Tulus,Tapi Menuntut Balasan?

"Aku mencintai kamu dengan setulus hati dan segenap jiwaku.Jadi ,tolong dong ,bantu aku melunasi hutang hutangku.Perhiasanmu kan banyak".Lagi lagi .kata :"tulus" dinodai habis habisan  dan  sudah tercemar ,sehingga  kehilangan marwahnya.Karena itu ,sebelum menikah,orang perlu waktu untuk masing masing menjajaki,kesamaan persepsi,tentang arti kata:"cinta yang tulus".Agar mampu  merawat cinta,sepanjang hayat.

Cinta yang tulus itu tidak menghitung untung dan rugi. Tidak mengunakan ilmu matematika,untuk membedakan ,ini tugasmu dan ini tugasku. Dalam cinta yang tulus,tidak ada lagi kata :" ini miliku dan bukan milikmu",Yang ada hanya satu,yakni :" milik kita bersama" Tugas kita berdua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun