Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hindari Kerja Keras Melampaui Batas Demi Ketahanan Tubuh

29 Januari 2018   07:12 Diperbarui: 30 Januari 2018   14:48 1405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Depositphotos.com

Penderita Ditandai Dengan:

  • Wajah hampir tanpa ekspresi
  • Selalu gelisah
  • Pandangan mata liar atau bisa menatap nanar/kosong
  • Bisa ketawa sendiri tanpa sebab
  • Tidak fokus pada apa yang dikerjakan
  • Tidak tertarik berkomunikasi dengan lingkungan

Merasa yakin bahwa dirinya :

  • mendengarkan seseorang berteriak minta tolong. Tapi ketika lokasi yang diperkirakan asal suara didatangi, ternyata tidak ada siapa siapa. Atau di tengah malam mendengarkan ada suara rintihan orang yang kesakitan atau mungkin juga mendengarkan ada orang mandi di kamar mandi. Yang kesemuanya menjadi pemicu terciptanya rasa tidak nyaman dalam kehidupan seseorang.
  • melihat ada orang yang melintas, tapi ketika didatangi ,ternyata tidak ada orang disana.Atau melihat hantu yang lagi gentayangan di gudang atau di luar jendela. Melihat wajah orang yang sudah meninggal berulang kali.
  • sesuatu yang akan terjadi, sehigga merasa gelisah,ternyata dalam seharian tidak terjadi apapun. Feeling ini ada yang benar ,kalau seseorang memang memiliki talenta dalam dirinya.tapi tidak semua yang dirasakan, dianggap "wahyu". yang dapat menjebak kita kedalam halusinasi tak berujung.
  • mencium bau kembang, padahal sesungguhnya hanya perasaan saja. Atau di malam Jumaat kliwon,mencium bau menyan , bisa juga bau busuk ,yang tidak jelas asalnya dari mana.
  •  ada sesuatu benda yang licin atau dingin yang teraba ,tapi setelah diteliti tidak ada apa apa disana.Merasa yakin ada yang meraba tengkuknya atau menepuk bahu dan sebagainya.
  • Dapat juga terjadi , halusinasi gabungan dari dua indra sekaligus.misalnyamerasa yakin "mendengarkan suara dan melihat seseorang"

Catatan Penulis

Penulis bukan seorang Psikoloog. Artikel ini ditulis bukan berdasarkan kajian ilmiah, tapi dari himpunan dan pengalaman ,selama belasan tahun ,berkunjung keberbagai daerah dan berkomunikasi dengan berbagai ragam masyarakat yang mengalami halusinasi . Katakanlah berdasarkan kajian empiris ,bukan sesuatu yang bersifat postulate.

Ganggguan yang kelihatan sepele ini,sesungguhnya sangat menyiksa penderitaDapat menjadi awal perpecahan di dalam keluarga. Bila dibiarkan bisa berakhir dengan masuk ke Rumah Sakit Jiwa dan yang terburuk adalah dapat menjadi penyebab orang melukai dirinya sendiri,bahkan bunuh diri .Karena merasa ada suara yang menyuruhnya. 

Hal iniseringkali luput dari perhatian keluarga.Yang lebih memprihatinkan,tidak jarang keluarga merasa bangga, bahwa anaknya memiliki :'the sixth sense " atau indra ke 6, padahal anaknya ,justru  berada dalam kondisi yang sangat menyedihkan.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun