Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Artinya Sukses, Bila Keluarga Kita Berantakan?

14 Januari 2018   07:54 Diperbarui: 14 Januari 2018   09:06 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkinkah kita bisa berbahagia bila salah satu dari anggota keluarga sedang menderita sakit atau ditimpa malapetaka? Kalau yang dimaksudkan dengan kebahagiaan yang sesungguhnya,rasanya tidak mungkin akan  kita peroleh,karena kebahagiaan tidak mungkin berdiri sendiri.  Untuk mempertahankan posisi atau kedudukan,maka orang boleh saja berkilah,dengan mengatakan:"jangan dihubung hubungkan dengan masalah keluarga " Karena masalah keluarga adalah urusan pribadi masing masing.

Kebahagiaan Adalah Urusan Yang Sangat Pribadi

Orang yang sukses ,dengan karir yang menjulang,disanjung sana sini dan menjadi  fans jutaan orang,belum tentu memiliki kebahagiaan dalam dirinya.Yang tampak diluar ,hanyalah kesenangan dan kegembiraan,serta kebahagiaan semu. Hal ini berlangsung sejak tempo dulu dan tetap berlanjut hingga di era mileneal ini. Contoh sosok selebriti dunia,yakni Marilyn Monroe, siapa yang dapat menyangkal ketenarannya.? 

Hidup penuh glamour, ditunggu tunggu oleh ribuan pria ganteng, kaya raya, bahkan hingga tingkat presiden,tergila gila kepadanya. Tapi baca catatan hariannya,dimana ia menuliskan ungkapan hatinya,bahwa di dunia ini,tidak satupun orang yang mencintai dirinya secara utuh. Orang hanya mencintai tubuh dan wajahnya yang molek,tapi bukan dirinya yang sesungguhnya.Terlepas ,apakah ia memang tewas bunuh diri atau dihabisi oleh sekelompok orang biarlah tetap menjadi misteri abadi ,yang terkubur bersama jazadnya.

Kebahagiaan Tanpa Mengikut Sertakan Keluarga ,Mungknkah?

Karena itu ,dalam meraih impian demi impian,jangan sampai menyebabkan kita lupa diri.Disanjung sana  sini,ditunggu tunggu oleh puluhan ribu atau mungkin jutaan orang, jangan sampai membuat kita mabuk kepayang. jangan lupa,orang  tidak hanya bisa mabuk karena menengak minuman beralkohol,tapi juga tidak kalah berbahayanya adalah mabuk karena uang,pangkat dan wanita.serta ketenaran diri.

Saya belum pernah mencapai tingkat setinggi itu,namun dalam skala mini,sudah merasakannya. Disambut dengan penuh senyum manis,dibawakan oleh oleh,rebutan yang ingin foto bersama , mengundang makan,diberikan cindera mata yang mahal dan berbagai bentuk pujian. Namun saya selalu mengingkatkan diri,agar jangan sampai lupa diri. Melambung terlalu tinggi ,hingga tidak bisa membumi lagi,seringkali menyebabkan kita lupa.akan tujuan awal,yakni membahagiakan keluarga kita.

Apalah artinya harta yang menumpuk,kedudukan tinggi dan deposito berserakan dimana mana,namun kita hidup kesepian,tanpa ada kebahagiaan yang sejati. Mengejar kebhagiaan semu,adalah ibarat mengejar bayangan diri sendiri,yang membuat kita mabuk dan lupa diri. Mengutip sebuah kata kata bijak(anonim)"The most important thing in life,is loved and be love!" Yang terpenting dalam hidup ini,adalah mencintai dan dicintai"

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun