Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tulisan Kita, Bisa Membuat Orang Menangis

13 Januari 2018   19:38 Diperbarui: 13 Januari 2018   19:59 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: depositphotoscom

Tulisan kita ternyata,tidak hanya dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang lain,tetapi juga bisa menyebabkan orang menangis.Bila yang ditulis,tentang kisah kisah penderitaan ,semasa hidup melarat,maka dapat dimengerti kalau ada orang yang terharu dan sampai menangis'

Akan tetapi,nyatanya,tulisan yang kita anggap hanya tulisan biasa biasa saja dan tidak ada yang istimewanya,bisa juga membuat orang menangis.

Salah satunya adalah ,ketika saya menulis artikel yang berjudul  Pengalaman Pertama Mengoperasikan Drone.Hanya tulisan biasa ,bahwa saya diajak oleh putra pertama kami ,untuk main drone bersama dirumahnya. Maka langsung kami datang kesana,karena jaraknya hanya 5 menit berkendara.  Tulisan itu di share kan di facebook,

Ternyata malam harinya saya dapatkan pesan dari salah seorang teman saya di Jakarta,yang isinya :"Pak Effendi,saya menangis membaca artikel anda. Betapa anak dan putra anda yang sudah berkeluarga ,bahkan sudah mantu ,masih mau menemani pak Effendi. Anak anak saya,sejak menikah,terus menjauh dari saya.Padahal  saya tidak merasa berbuat salah apapun"

Hari Ini Kembali Saya Dapatkan  Pesan via WA,yang isinya senada,tapi pengirimnya berbeda

. " Pak Tjipta, saya baca artikel anda  dan menyaksikan gambar anda bersama putra anda Irmansyah Effendi,sedang melalui batu karang. Jujur,saya menangis menyaksikannya. Sudah lama sekali saya rindu,bisa berama sama anak anak kami,tapi sejak menikah,mereka hanya datang  berkunjung secara formal dan kemudian  pergi.Saya merasa kehilangan mereka.  Walaupun mereka ada didepan mata,tapi serasa mereka sangat jauh dari jangkauan saya"

Hal Hal Sangat Biasa Bagi Kita Ternyata Luar Biasa Bagi Orang Lain

Satu lagi pelajaran hidup yang saya dapatkan,bahwa hal yang sangat biasa saja,seperti makan  bersama anak anak,berenang bersama ataupun main bowling ,main drone dan mancing bersama putra putri kami,ternyata boleh jadi bagi orang lain,merupakan hal yang luar biasa. Bagi kami,kendati putar putri kami sudah berkeluarga dan malahan sudah mantu dua orang,tapi hubungan kami dengan anak anak,tidak berubah.

Tapi sebaliknya,hal hal yang bagi orang lain,mungkin hal yang biasa biasa saja,boleh jadi bagi kami ,sangat luar biasa.Begitulah pelajaran dari universitas kehidupan,yang penuh warna warni dan tidak pernah tersentuh di bangku universitas manapun di dunia ini.Apa yang bagi kita dianggap tidak berarti.

Boleh jadi bagi orang lain sangat berarti.Begitu juga apa yang bagi kita merupakan sebuah pencapaian dari hasil kerja keras puluhan tahun,boleh jadi bagi orang lain,dapat dimiliki dalam waktu sehari.Untuk mendapatkan gelar doktor,mungkin butuh waktu  5 tahun,tapi untuk bisa lulus dari ujian di University of Life,kita harus belajar seumur hidup.

Tjiptadinata Effendi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun