Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesurupan Itu Fakta atau Khayalan?

9 Januari 2018   20:35 Diperbarui: 9 Januari 2018   20:53 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena Yang Belum Terpecahkan Hingga Saat Ini

Pertama dunia medis ,menolak atau tidak mengenal adanya kesurupan atau yang  dikenal dengan istrilah DTD  atau "Dissociative Trance Disorder"Sedangkan secara umum,masyarakat Indonesia,percaya bahwa kesurupan itu benar benar ada. Bukan percaya akan tahayul,melainkan bisa terjadi ,orang yang tadinya duduk dengan tenang,tiba tiba menjadi pucat dan tegang.. Matanya menjadi beringas dan wajahnya berubah  menjadi menakutkan.Begitu juga suaranya bisa berubah menjadi suara yang berbeda total dengan suara aslinya. Misalnya,suara wanita yang masih muda,tiba tiba berganti dengan suara nenek nenek. Malahan ,yang tadinya tidak bisa berbahasa Cina,tiba tiba menciloteh dalam bahasa yang sama sekali belum pernah dipelajarinya.

Percaya atau Tidak Percaya Tidak Ada Untung Ruginya

Kita mau memilih percaya atau mau memilih tidak percaya,tidak akan ada yang rugi atau diuntungkan. Yang pasti fenomena ini sering terjadi di dalam masyarakat kita. Mau dikatakan,karena ada gangguan kesehatan  atau gangguan dari sesuatu yang tidak tampak kasat mata,yang pasti,orang kesurupan ,kondisinya  patut mendapatkan perhatian yang serius. Karena bisa membahayakan dirinya dan orang lain. 

Ada orang kesurupan,hanya sekedar ngoce nggak karuan ,menangis meraung raung dan  kemudian tertidur. Setelah bangun dari tidur,malah ia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Namun ada juga yang agresif. Mencakar sana sini ,dengan wajah yang menjeramkan.Kendati yang kesurupan adalah seorang wanita,namun 2 orang pria tidak kuat untuk menahannya.  Salah satu contoh ,adalah ketika kami mengadakan seminar di Padang,disalah satu hotel.Pada awalnya semua berjalan dengan baik.Tapi tiba tiba seorang wanita,menjerit dengan wajah menyeringai.Suara yang keluar dari tenggorokannaya persis suara nenek nenek. Karena kuatir mengamuk dan menciderai orang lain,maka dipegang oleh dua orang pria yang masih muda. Tapi begitu ia menyentakkan tangannya,maka kedua pria yang berusaha memegangnya, terdorong ,hingga terhuyung huyung. 

Dalam kondisi seperti ini,jelas sangat tidak menguntungkan bagi wanita yang kesurupan ini. Pertama ia menjadi tontonan orang banyak. Kemudian suami dan anak anaknya yang menyaksikan,merasa terpukul menyaksikan orang yang dicintainya,bertingkah laku  aneh.

Seandainya  Hal Ini Terjadi Didepan Kita ,Apa Yang Harus Dilakukan?

Kalau ada orang yang jatuh pingsan di dalam sebuah acara,maka  tentu perlu diberikan pertolongan pertama.Dan bila dianggap kondisinya menguatirkan,perlu dilarikan kerumah sakit atau ke dokter.Tapi kalau kejadian ada yang kesurupan,apakah mungkin diseret seret  untuk dibawa kedokter ? Jelas tidak semudah itu. Karena itu,daripada memperdebatkan,apakah kesurupan itu gangguan penyakit atau gangguan psikis,yang paling penting  adalah bagaimana memberikan pertolongan pertama,agar orang yang kesurupan sadar diri.. Kalau sudah sadar diri,maka tentunya yang berkewajiban membawanya kerumah sakit atau kedokter adalah keluarganya sendiri

Cara Mengatasi

Pertama ,kalau mau menolong orang kesurupan, kita harus yakin diri. Kalau nyali sudah ciut dan hati keder,ya jangan mencoba menolong. Sediakan air di gelas  atau botol plastik.Hindari yang terbuat dari kaca,karena orang kesurupan,bisa tiba tiba melakukan gerak yang sama sekali tidak diduga,sehingga dapat melukai dirinya atau malah yang berniat menolongnya. Tatap matanya  dalam dalam  dan percikan air kewajahnya.Namun harus ada keluarganya yang menjaga.Karena ketika air terpercik kewajahnya ,biasanya langsung terkulai .Untuk menghindari jangan sampai yang bersangkutan jatuh atau terbentur di lantai,,perlu ada yang  memegangnya.

Kalau sudah agak tenang,bisa diberikan air minum,agar kesadarannya pulih. Saya sudah keliling ke hampir seluruh kota di Indonesia.Yang terbanyak ditemui adalah di Pulau jawa, Bali dan di Sumatera,serta Makasar Hal ini berlaku juga bilamana ada kesurupan massal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun