Mempersiapkan Anak Anak Kita Menjadi Orang Terpelajar dan Terdidik
Pada umumnya, orang tua mengajak anak-anak ke Mall dan ketempat tempat rekreasi yang indah indah, bersih, pokoknya apik. Tentu saja, tidak ada salahnya. Karena untuk itulah orang tua kerja keras agar dapat memberikan  kesenangan kepada anak anak. Namun  bila anak hanya disuguhi  penampakan yang rapi dan serba indah, maka lama kelamaan akan tertanam dalam dirinya bahwa  hidup itu akan selalu seindah seperti yang selalu disaksikan dan dirasakannya.
Hal ini,sesungguhnya  ,secara tanpa sadar mengiring anak anak masuk kedalam pemahaman yang keliru  tentang hidup. Fakta bahwa disamping perumahan elit dan tempat tempat rekreasi yang indah,terdapat juga perumahan dan gubuk gubuk kumuh,yang didiami oleh orang orang miskin. Sehinggga secara mental,anak anak tidak dipersiapkan,seandainya kelak,entah karena apa,mengalami kegagalan dalam perjalanan hidupnya dan harus mau hidup dilokasi yang kumuh.Sikap mental yang tidak siap,akan membuat anak anak gampang menjadi gamang,bilamana terjadi sesuatu yang diluar dugaannya.
Tidak seorangpun dari antara orang tua,yang mengharapkan anak anaknya,kelak hidup menderita,Namun tidak ada salahnya,mereka tahu tentang fakta hidiup,bahwa di dunia itu,tidak semua orang beruntung dapat tinggal diperumahan elit dan berada dilingkungan apik.Ada cukup banyak orang,yang garis telapak tangannya,mengantarkan mereka harus tinggal di pemukiman kumuh.
Sesekali, ajaklah anak anak kita mengunjungi perumahan kumuh sambil sekalian mendidik mereka agar tahu arti tentang hidup berbagi. Tidak semua orang mampu untuk membagi bagkan uang, tapi untuk sekedar sedikit uluran tangan akan memberikan kegembiraan kepada orang-orang yang kurang beruntung hidupnya. Barang-barang yang bagi kita sudah tidak digunakan lagi, boleh jadi bagi orang lain sangat dibutuhkan.
Didalam kehidupan anak-anak dididik untuk belajar ilmu kehidupan untuk mempersiapkan mereka menjadi manusia yang seutuhnya.Kareana banyak yang dapat kita saksikan bahwa orang-orang yang dikategorikan  sebagai komunitas intelektual, ternyata dalam ilmu kehidupan nilainya adalah nol besar. Sekolah menghasilkan orang-orang terpelajar, tapi orang tua melengkapi anak-anaknya dengan menjadikan mereka orang terdidik. Sehingga menjadi manusia seutuhnya,yakni terpelajar dan terdidik.
Tulisan ini sama sekali bukan menggurui,melainkan sekedar mengaplikasikan hidup berbagi.walaupun hanya sekedar berbagi sebuah tulisan.
Tjiptadinata Effendi