Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Renungan Jelang Tahun Baru 2018

31 Desember 2017   06:17 Diperbarui: 31 Desember 2017   08:42 4247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi

Antara Air Mata Kegembiraan dan Kesedihan

We wish you a very Happy New Year 2018 ! Selamat Tahun Baru . Yuk rayakan tahun baru .Tahun yang penuh harapan dan sekaligus tantangan.Harapan ,bahwa tahun baru ini membawa hokki ,rezeki yang melimpah limpah,serta kesehatan yang prima. 

Tetapi usai makan enak di restoran dan puas tertawa haha hihi,kita pulang kerumah masing masing. Dalam keheningan malam,pikiran mulai menerawang.Melakukan introspeksi diri. Apakah benar saya layak merayakan tahun baru 2018 ?Dan bagaikan film yang diputar ulang,kejadian kejadian penting ,yang terjadi selama kurun waktu tahun 2017 menjelang pergantian tahun ke 2018, melintas dengan sangat jelas dalam ingatan .Ada banyak hal yang menggembirakan,yakni saya dan istri,dalam usia menapaki ke 75  esok hari,dikaruiai kesehatan lahir dan batin.

Banyak teman teman yang"iri" menyaksikan kami berdua ,selalu berpergian bersama,kemana mana.Bisa menikmati makanan apa saja,karena kami berdua terbebas dari yang namanya hipertensi,kolestrol,diabetes dan alergi. Hal yang paling sering diucapkan teman teman ,adalah:"Wah ,hebat ya ,pak Effendi dan ibu,masih bisa baca sms di Ponsel tanpa kaca mata. Pak Effendi masih bisa nyetir jarak jauh" 

Belum lagi perhatian dan kasih sayang anak anak ,yang kendati sudah memiliki keluarga masing masing,kasih sayang mereka terhadap kami berdua tidak pernah memudar.Nah,mau apa lagi ,kalau bukannya bersyukur?

Perjalanan hidup,tidak lepas dari kisah kebahagiaan dan Keperihan. Diantara kedua hal inilah kita menapaki hidup ini/dokumentasi pribadi
Perjalanan hidup,tidak lepas dari kisah kebahagiaan dan Keperihan. Diantara kedua hal inilah kita menapaki hidup ini/dokumentasi pribadi
Yang Ada Dalam Hati .Bisa Jadi Berbeda Dengan Yang Tampak Dari Luar

Pujian dan sanjungan orang,terhadap diri kita,tentu merupakan sebuah apresiasi ,sebagai ungkanpan rasa kagum orang,bahwa dalam usia tiga perempat abad,kami berdua sehat lahir dan batin. Tidak tergantung pada obar obatan apapun.Tidak minum vitamin dan terbelenggu  oleh pnatangann ini dan itu.Namun ,kebahagiaan hidup tentu tidak dapat dinilai,hanya dengan menengok dari luar saja,Karena yang namanya orang hidup,selalu tidak pernah luput dari berbagai problema kehidupan dan hubungan emosional dengan anggota keluarga yang lain.

Disaat saat kegembiraan hati memenuhi relung  relung hati ,tiba tiba teringat akan hal hal yang menyedihkan,tentang kehilangan salah seorang cucu kami,tentang kakak perempuan satu satunya,yang kehilangan putra putranya,tentang  sahabat yang lagi terbaring sakit.Maka tanpa disadari,hati yang tadinya  penuh keceriaan,tiba tiba didatangi awan mendung. Dan air mata kebahagiaan,bercampur baur dengan air mata kesedihan.

Apakah hal ini,karena diri pribadi yang baper dan terlalu sensitif ataukah memang orang lain juga dihinggapi hal yang sama? Mari kita tanya hati kita masing masing.Karena disana akan ada jawabannya. Selamat Tahun Baru 2018 ! Mari kita rayakan tahun baru ,dengan bersyukur dan introspeksi diri,demi menapaki hidup yang lebih baik ditahun 2018. Happy New Year 2018

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun