Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perayaan Sinterklas, Murni Hiburan Anak-anak

5 Desember 2017   07:35 Diperbarui: 5 Desember 2017   11:11 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tidak  Ada Kaitannya Dengan Agama

Sejak sebulan lalu ,di mall mall sudah sibuk menawarkan foto dengan Santa. Beragam acara diadakan,yang semuanya tidak lebih sekedar bisnis yang dibungkus dengan nama Santa Claus atau lebih lazim di Indonesia disebut :"Sinterklas" .Bagi yang mau berfoto dengan Santa juga gratis,kecuali memanfaatkan fotographer dari panitia, ada biayanya.

Begitu juga bagi bagi hadiah untuk anak anak ,disediakan oleh orang tua masing masing dan diserahkan kepada Panitia untuk dibagikan oleh Santa.Yang ini juga ada biayanya,Maklum bisnis murni., Tampilan Sinterklas di era mileneal beda total dengan Sinterklas tempo dulu. Tidak ada lag Pit Hitam,yang galak dan bawa karung,untuk menakut nakuti anak anak nakal.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Beda Santa di Mall dan Santa di Laman Sekolah

Dilaman sekolah atau ditaman umum,diselenggarakan juga acara hiburan untuk anak anak,dengan tema :" Berbagi kasih terhadap sesama:" Tidak ada biaya dan tidak ada batasan,harus dari sekolah yang sama dan tak ada hubungannya sama sekali dengan agama tertentu,Siapapun boleh ikut dan mendapatkan perlakuan yang sama dari Santa.

Berbeda dengan "Santa" yang di Mall,memang bagian dari marketing,tapi disini ,justru Santa adalah orang yang hidupnya sudah  mapan dan ingin berbagi kepada anak anak,tanpa mendapatkan imbalan apapun..Santa yang ini,ingin mengedepankan,bahwa tidak semua orang kaya itu angkuh dan pilih kasih

Santa Yang Sejati

Tahun lalu, saya menyaksikan penampakan pribadi Santa yang sejati. Tidak seperti biasanya,,dimana Santa dikawal dua atau empat orang Piet Hitam bertubuh kekar. Yang membawa lidi atau rotan, menghalau agar anak anak tidak terlalu dekat dengan Santa.

Santa yang ada dihadapan kami saat ini adalah sungguh penampakan pribadi Santa yang sesungguhnya. Begitu tiba, sang Santa tidak duduk disingasana ,melainkan langsung berlari ketengah kerumunan anak anak dan orang dewasa.Disalaminya satu persatu dan dibalik genggamannya ada ssebuah loli. Sederhana memang,tapi ia sudah mengembalikan citra dan gambaran keperibadian Santa yang sejati. Ia tidak memandang anak anak yang berkulit putih, sawo matang atau bahkan berkulit hitam.Setiap anak ,dipeluknya dengan penuh kasih sayang,,

Hari itu,sungguh  merupakan kebahagiaan tersendiri bagi saya pribadi, Bertemu dengan seorang Santa yang seperti saya impikan.yakni Santa yang datang untuk semua anak, Bukan Santa yang datang hanya untuk anak anak orang kaya..Impian saya untuk menjadi sosok seorang Santa,seakan terwujud dalam diri Santa yang memeluk saya,yakni berbagi kepada siapa saja,tanpa memilah dan memilih berdasarkan warna kulit,asal muasal dan agama yang dianutnya. Santa adalah perwujudan untuk mengaplikasikan hidup berbagi kepada semua anak anak,lintas suku dan lintas agama.

Keterangan foto: Semua foto adalah dukumentasi pribadi ,yang dijepret di laman sekolah Whitford,tahun lalu.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun