Usia Sebaya Tapi Gaya Olah Raga Berbeda
Kalau di zaman dulu, mainan anak-anak pada umumnya adalah layangan atau kelereng. Sedangkan bagi anak anak perempuan, main petak umpat atau main poci. Hampir tidak pernah ada anak perempuan yang berani main panjat pohon atau sejenisnya karena akan mendapatkan stempel "tomboy", tapi zaman sudah berubah. Emansipasi tidak hanya merambah kaum wanita yang sudah dewasa tapi juga merata hingga ke anak-anak.
Hampir tidak ada lagi perbedaan antara mainan anak laki-laki dan mainan anak perempuan, karena mereka sudah berbaur dalam bermain. Saya jarang mendapat kesempatan untuk menyaksikan bagaimana diera mileneal ini, anak-anak di Indonesia memanfaatkan waktu luangnya untuk bermain apa saja.
Pada umumnya anak anak di sini gemar melakukan permainan yang menantang, yang mungkin menurut ukuran kita di Indonesia mengandung risiko terjatuh dan cidera. Tapi beda negeri, memang beda budaya dan beda pula dalam cara mendidik anak-anak. Justru anak-anak di sini didorong oleh orang tua untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan, seperti  Gymnastic, memanjat tiang yang dipasangi tali temali, atau naik buaian yang berayun diketinggian 15 meter dari tanah yang tentu saja sangat berbahaya bilamana pengamananya tidak mantap.
Malahan saya pernah menyaksikan Kompetisi  memotong pohon dengan kampak yang amat tajam. Saya cukup ngeri menyaksikannya karena kampaknya sangat tajam. Namun itulah budaya orang  Australia, mereka ingin mempersiapkan agar anak-anak mereka menjadi manusia yang mandiri dan tidak takut menerima tantangan.
![Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/18/sam-1914-jpg-5a1024ef93460801840ce262.jpg?t=o&v=770)
Anak-anak di sini baik laki laki maupun perempuan, sejak masih usia  6-7 tahun,sudah dibiasakan untuk mengikuti salah satu latihan untuk bela diri, seperti karate, taekwondo dan wushu. Termasuk semua cucu  cucu kami ikut mengambil bagian, bahkan cucu pertama kami mendapatkan medali dalam beberapa kejuaraan Wushu.Â
Hal ini dimaksudkan agar anak anak sejak dini, sudah dibekali dengan kemampuan untuk menjaga dirinya sendiri dari segala kemungkinan bila ada yang berniat berbuat jahat terhadap mereka.
![Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/18/sam-1932-jpg-5a10254d9f91ce3fb80be0b2.jpg?t=o&v=770)
Tjiptadinata Effendi