Bumbu Nasi Goreng Indonesia Diimport Dari Belanda
Setiap kali berbelanja ke Asean Shop ,seringkali saya menemukan ,produk yang diimpor dari Thaland. Seperti misalnya:
- Nangka dalam kaleng
- Petai dalam kaleng
- Santan
- Bumbu bumbu masakan
Padahal semua bahan bakunya tumpah ruah di negeri kita. Apakah  karena keuntungannya terlalu kecil ataukah Produsen di Indonesia tidak jeli menangkap peluang bisnis ini? Tapi sebagai orang yang pernah mengeluti bidang rempah rempah ini,saya yakin,keuntungan yang dapat diperoleh dari penjualan bumbu masak yang didominasi dari bahan rempah rempah,keuntungannya bisa mencapai  100 persen .Seperti misalnya,bubuk kulit manis,cardamom, pala ,cengkeh dan sebagainya. Namun karena sudah lama tidak lagi berkecimpung dalam dunia bisnis,maka saya hanya dapat menyayangkannya saja.
Siang tadi ,ketika kami kembali berbelanja di Asean Shop,mata saya tertarik pada bumbu nasi goreng,yang ternyata diimpor dari Belanda. Padahal produk Indonesia,pasti lebih pas rasanya. Menurut  karyawan yang ada disana,dulu memang diimpor dari Indonesia.Tapi belakangan suplai barang tidak konsiten. Sehingga pembeli sering kecewa. Hal ini akan sangat merugikan tokonya,karena pelanggan datang dari jauh,untuk membeli bumbu masakan ,nasi goreng ataupun bumbu ayam goreng,tapi ternyata stok kedua jenis barang dalam keadaan kosong.Â
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI