Catatan: seluruh gambar adalah dokumentasi pribadi
Dengan Mengujungi Tempat Tempat Bersejarah
Ada pribahasa dalam bahasa Inggeris ,yang mengatakan :" A picture can tell morethan thousand words can do " .Sebuah gambar dapat bercerita jauh lebih banyak ,dibandingkan apa yang dapat diceritakan melalui kata kata.
Karena itu,saya mencoba menghimpun, seluruh gambar gambar tempat bersejarah ,yang pernah dikunjungi,sebagai rasa hormat saya terhadap jasa para pahlawan kita yang telah membasuh kemerdekaan dengan darah mereka.
Karena dilahirkan dan dibesarkan di kota Padang,sejak dari zaman Dai Nippon,maka tentu saya akan mulai menampilkan gambar gambar dari tempat bersejarah,yang ada hubungannya dengan kemerdekaan negeri tercinta ini.
Membaca prasasti yang tampak menua dimakan jaman, namun kalimat yang terpahat dissana masih dapat terbaca deengan jelas:
- 5 Maret 1950
- Perjuangan Padang dan sekitarnya
- Achirnya Pinang pulang ketampuknya
- Dirajakan dengan perasaan gembira
- Akan djadi peringatan bangsa Negara Republik Indonesia ,idaman sutji
- Genggam teguh tetap abadi
Setiap kali mendengarkan kata :" Lubang Jepang",hampir dipastikan akan membawa alam pikiran kita terhadap sesuatu yang mengerikan.Karena kisah kisah horror ,tentang kekejaman tentara Jepang dalam memperlakukan para romusha atau pekerja rodi,untuk membangun bunker bunker guna keperluan pertahanan tentara dai Nippon ini.Yang kendati terjadi sudah sejak lebih dari setengah abad lalu, namun bayangan ngeri tentang tragedi kemanusiaan, tetap saja masih terasa perih dihati.
Generasi muda Indonesia perlu tahu,bahwa  walaupun kemerdekaan Indonesia sudah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus,tahun 1945 oleh Sukarno -Hatta,bukan berarti perjuangan sudah selesai..Salah satu buktinya adalah saksi bisu ,nisan masal di kota kecil Payakumbuh,seperti yang dapat dibaca pada gambar terposting
- Disini pada tahun 1949 -
- gugur para pemuda pejuang
- demi pembebasan negeri ini.-
- merdeka dari belenggu penjajah-
- ratapan ibu mengiringi kepergiannya
- 1945 Indonesia Merdeka, Tapi 1949 Â Pemuda Payakumbuh Masih Tumpahkan Darah