Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Emosi yang Meledak-ledak Berpotensi Merusak Hidup Kita

1 November 2017   19:20 Diperbarui: 1 November 2017   20:16 2430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Hindari Sikap Reponsif Dalam Hadapi Masalah Hidup

Yang namanya hidup,pasti ada saja masalah yang akan kita hadapi. Sikap mendasar yang perlu menjadi pijakan adalah  tetap tenang.  Jangan bersikap reponsif.Artinya buru buru memberikan reaksi atau terburu buru bertindak. Karena belum tentu yang tampak diluar adalah masalah sesungguhnya. Ibarat kita lagi berjalan,bila tampak ada sepotong batu menghadang diperjalanan jangan pikir itu cuma krekel dan ditendang, Bisa jadi yang tampak hanyalah ujungnya saja,sedangkan dibawahnya batu besar. Sehingga bukan :"krikil" yang terpental,tapi kaki kita yang patah.

Analogi ini dapat dibawakan kedalam menjalani kehidupan kita. Banyak tindakan kita yang terburu buru,akhirnya hanya menyisakan penyesalan yang mendalam. Karena masalah yang kita anggap sepele dan direspon secara reaktif,tanpa merasa perlu untuk memahami pokok pemasalahannya, akan berakibat masalah semakin membias.

Contoh Sederhana

Dulu pernah ,entah karena kesalahan pencet remote control kendaraan,tiba tiba klaksonnya berbunyi terus menerus dan saya tidak tahu bagaimana menghentikannya. Satu satunya jalan adalah dengan mencabut tali Accu nya.Tapi tidak bisa dilakukan dengan tangan kosong,karena terkunci padat. Butuh waktu untuk mengambil tang di dalam rumah. 

Tiba tiba tetangga yang baru saja pindah datang dengan sangat berang dan berkata :" Hai mentang mentang kaya, jangan  membunyikan klakson terus menerus. Tenggang rasa dong,tetangga terganggu. "katanya dengan berang. Saya kaget,ada tetangga baru,yang memperkenalkan diri dengan cara yang sangat kasar. Saya katakan,bukan sengaja membunyikan klakson,tapi mungkin kesalahan pencet remote control .

Saya perlihatkan padanya ,bagaimana saya membuka tali accu dan dalam sedetik kemudian ,klaksonpun berhenti. Tetangga baru saya terdiam dan mengatakan :" Oh,maaf kalau begitu dan langsung pulang"

Sejak saat itu, walaupun tidak terjadi lanjutan persengketaan,tapi hubungan saya dengan tetangga yang sangat responsif tadi ,menjadi dingin dan tidak mungkin menjadi akrab lagi.Ini baru contoh kecil saja.betapa memberikan reaksi keras ,padahal tidak mengetahui apa yang menjadi pokok pemasalahan, yang mengakibatkan tertutupnya jalur persahabatan dengan tetangga.

Apapun Masalahnya Tetaplah Tenang  

Apapun masalah yang dihadapi,maka jalan terbaik adalah tetap tenang,jangan sampai menjadi panik atau bereaksi keras ,tanpa tahu duduk masalahnya.  Karena kepanikan dan emosi yang meledak ledak,menyebabkan pikiran kita tidak lagi dapt berpikir dengan jernih. Pikiran yang kalut ,ditambah dengan kondisi yang emosional, sangat gampang terpicu untuk meledak ledak. 

Sehingga tanpa sadar ,berpeluang melakukan tindakan,yang akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Hubungan yang sudah terlanjur rusak,sudah tidak mungkin dipulihkan seperti sediakala. Ibarat porselein yang sudah retak,walaupun mungkin dapat direkat kembali,namun sudah tidak lagi mungkin utuh seperti asalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun