Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Change Your Mind and Your Life Will Be Change!"

1 November 2017   06:57 Diperbarui: 1 November 2017   10:01 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://depositphotos.com


Mengubah Ketidak Mungkinan Menjadi Mungkin

Kosa Kata : " tidak mungkin" atau "mustahil" ,memiliki makna yang patut direnungkan. Ada hal yang memang sungguh sungguh tidak mungkin,namun ada juga "tidak mungkin" berpijak pada pola berpikir kita. Hal yang sungguh sungguh tidak mungkin ,misalnya mengharapkan  tangan atau kaki yang sudah terlanjur buntung ,akibat diamputasi,bisa tumbuh lagi seperti sediakala. 

Bahkan dalam kisah kisah mujizat,ada orang mati hidup kembali  atau orang buta bisa melihat lagi.Akan tetapi belum pernah ada tulisan yang mengatakan bahwa orang yang tangan atau kakinya buntung,bisa tumbuh dan pulih lagi seperti semula.

Tetapi sebagian besar kata: "tidak mungkin" atau "impossible " diciptakan oleh pikiran kita sendiri. Misalnya, orang yang sudah pernah sakit parah,karena berbagai komplikasi,merasa bahwa tidak mungkin ia bisa pulih lagi seperti semula. Maka karena ia meyakini hal tersebut,jadilah seperti apa yang diyakininya,yakni seumur hidup tidak bisa pulih lagi seperti semula.

Atau orang yang hidupnya morat marit,merasa tidak mungkin kelak akan dapat membiayai anak anaknya untuk melanjutkan studi diluar negeri. Dan benarlah sesuai dengan apa yang diyakninnya,seumur hidup ia tidak menemukan jalan untuk membiayai pendidikan anak anaknya. Jangankan keluar negeri,bahkan membiayai uang kuliah didalam negeri saja tidak mampu.

Latar belakang adalah seorang guru,nmaka secara logika ,mustahil dapat menjadi seorang pengusaha. Karena pola pikir demikian,maka orang sudah menutup peluang bagi dirinya sendiri.Sehingga secara alami,seumur hidup tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk menjadi seorang pengusaha,karena ia sudah menutup peluang bagi dirinya sendiri

Kiat  Mengubah Yang Tidak Mungkin Menjadi Mungkin

Kalau berbicara teoritis,ada ratusan kiat kiat yang dapat dicari dengan berselancar di google. Namun ketika hal yang dituliskan diatas,adalah pengalaman hidup pribadi saya sendiri.Mengalami hidup dalam keterpurukan selama tujuh tahun. Menderita sakit parah dan pernah Coma berkali kali,mengalami geger otak dan pernah dioperasi di Padang dan 2 kali di Singapore.Bila mengikuti alur pikiran negatif,maka tidak mungkinlah saya bisa pulih kembali. Mustahil seorang yang hidupnya morat marit,dapat membiayai studi ketiga anaknya keluar negeri. Mustahil dari seorang yang latar belakang seorang guru SD dan SMP bisa menjadi seorang Eksportir.Namun semua :"ketidak mungkinan" tersebut dapat dipatahkan dan diubah menjadi :"mungkin" dengan menggunakan kekuatan pikiran.

Kekuatan Pikiran Dapat Menembus Dinding Ketidak Mungkinan

Hal yang sangat mendasar adalah mengubah cara berpikir .Change your mind and your life will be change" Hal ini sudah saya buktikan secara pribadi,yakni dengan :

  1. Selalu berpikiran positif
  2. Lakukan self talk
  3. Yakinkan diri :'saya pasti bisa"
  4. Kerja keras
  5. Jangan pernah menyerah
  6. Jatuh ,bangun lagi
  7. Hapuskan kata :"tidak mungkin" dari kamus hati kita.
  8. Jangan menunggu

Dengan mengubah cara berpikir kita,maka sikap mental akan ikut berubah. Perubahan sikap mental,secara alami prilaku kita juga akan mengalami perubahan, Perubahan prilaku,akan menghantarkan kita untuk menjadi orang yang berani bermimpi besar dan menjadikannya sebuah realita hidup

Dalam kalimat lain :" Dare to dream.Believe it.Do it and then you'll get it"  Beranilah untuk bermimpi. Yakini mimpi kita .Kerja keras dan anda akan mendapatkannya.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun