Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Bisa Jadi Berkat tapi Bisa Juga Menjadi Petaka

7 Oktober 2017   07:59 Diperbarui: 7 Oktober 2017   08:11 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Depositphotos.com

Menulis Ibarat Pisau Bermata Dua
Menulis bukan hanya sebatas hobi,tetapi lebih jauh,menulis dapat menjadi kebutuhan bagi orang lain. Bukan kebutuhan yang menyangkut materi,tetapi terlebih kebutuhan untuk mengisi hari harinya dengan hal hal yang positif. Malahan tak berlebihan bila dikatakan,menulis adalah merupakan terapi kejiwaan,serta mencegah kepikunan/

Dengan menulis,orang dapat mengaplikasikan hidup berbagi .Menuangkan tulisan tulisan ,yang bernuansa menyejukkan,serta sarat dengan informasi,inspirasi dan motivasi.Selain itu dapat menjembatani jurang pemisah,yang selama ini tercipta ,karena berbagai hal. Merupakan cara efektif,untuk menjalin hubungan pertemanan dengan ribuan orang.Serta sekaligus merupakan wadah ,untuk proses pembelajaran diri tanpa akhir.

Menulis Dapat Melukai Diri Sendiri dan Orang Banyak

Ibarat pisau bermata dua,maka bila tidak bijak dalam menuangkan tulisan,maka menulis justru dapat melukai hati orang banyak. Orang yang tadinya adalah teman  atau malahan sahabat baik,karena membaca tulisan kita yang tidak cermat dan menyakitkan,mulai menjauh dari kita .Jangankan menuliskan komentar pada tulisan kita,malahan mungkin sama sekali tidak lagi mau membaca artikel kita.

Akibat lain dari menulis yang tidak cermat,maka berbagai komentar menyakitkan akan menghiasi setiap artikel kita.Yang tentu saja tidak perlu diuraikan disini. Menulis ,memang tidak mungkin tanpa resiko. Setiap aksi ,pasti akan mengundang reaksi dan kita harus berani mengambil resiko tersebut.
Pro dan kontra sudah ada sejak dunia terkembang,tapi hendaknya kita mampu mengambil cara yang arif,untuk menata untuk meminimalkan efek negatif dari menulis.Baik akibatnya terhadap diri sendiri,maupun terhadap orang banyak. Karena apalah artinya ,nama kita populer di medsos,tapi kita kehilangan teman dan sahabat di dunia nyata?

Menulis Dapat Mengantarkan Orang Kejenjang Kesuksesan,Tapi Juga Dapat Membawa Orang  Ke Penjara

Menulis dapat mengantarkan orang pada kesuksesan ,ketenaran,popularitas diri,tapi bila tidak hati hati,menulis juga dapat mengantarkan orang ke penjara. Menayangkan tulisan hoaks,tebar kebencian dan sara atau menulis sesuatu yang merusak nama baik seseorang,dapat menjadi jalan toll yang mengantarkan orang ke Penjara


Menulis Untuk Hidup ,Tapi Hidup Bukan Untuk Menulis Semata
Menulis adalah bagian dari kehidupan kita,namun dalam penerapannya,jangan sampai mengabaikan kewajiban terhadap rumah tangga,tugas pekerjaan dan hubungan sosial lainnya.
Begitu bangun tidur,bukannya mengurusi anak anak yang akan berangkat kesekolah,malahan sudah duduk menulis di depan laptop. Pulang kantor,bukannya menyediakan waktu untuk bersama keluarga yang seharian ditinggalkan,malahan sibuk mengurung diri dan tidak boleh diganggu ,karena mau menulis. Ada tetangga yang meninggal dunia,tapi karena kesibukan menulis,melupakan semuanya dan tidak sempat menjenguk kerumah duka. Menulis yang seharusnya membawa nilai tambah dalam keluarga dan kehidupan sosial.malahan menjadi bumerang dan membawa petaka.

Tulisan ini bukan hasil khayalan atau imaginasi,tapi ditulis berdasarkan kenyataan yang banyak ditemui dalamm kehidupan.Semoga ada manfaatnya bagi orang banyak,agar jangan sampai  menulis ,menjadi pisau yang melukai diri sendiri dan orang lain.
Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun