Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kita adalah Perancang Nasib Sendiri

5 Oktober 2017   09:03 Diperbarui: 5 Oktober 2017   13:54 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Depositphotos

Jatuh Bangun Adalah Romantika Kehidupan ,Jangan Pernah Menyerah!

Kondisi keberadaan kita pada saat ini adalah hasil dari rancangan hidup kita dimasa lalu.Karena itu tidaklah berlebihan ,kalau ada yang mengatakan :"Gagal merancang masa depan,berarti merancang kegagalan bagi diri sendiri" Seandainya saya tidak berani keluar dari lingkungan hidup di Pasar Tanah Kongsi di Padang, untuk menghadapi tantangan hidup,maka kemungkinan besar hingga saat ini, kami masih tinggal disana.

Pagi ini ,dari antara puluhan pesan dan curhat yang masuk,salah satunya mengeluh:" Opa,sudah setahun saya berusaha,tapi belum menunjukkan hasil ,seperti yang saya harapkan. Mungkin ada saran dari Opa?" Pesan curhat ini ,dikirim oleh salah seorang keponakan cucu kami,yang tinggal di Jakarta. Mengubah nasib ,memang tidak semudah membalik telapak tangan.Karena butuh perjuangan dan kerja keras. Bukan setahun tapi bertahun tahun. Kami sendiri butuh 7 (tujuh ) tahun lamanya, menahan hidup dalam penderitaan lahir batin ,sebelum akhirnya keluar dari lumpur kehidupan

Hadapi  Hadapi Masalah Hidup,Jangan Lari

Hidup adalah sebuah masalah.Bila tidak ada lagi masalah, maka berarti hidup sudah selesai. Kalimat ini keras dan tajam. Bagi orang yang hidupnya sedang dirundung masalah  ataupun hidup dalam keprihatinan, boleh jadi tulisan ini terdengarnya, sangat kasar dan menyakitkan. Namun inilah realita hidup. Ada kalanya hidup itu enak,lemah lembut dan manis, tapi tanpa terduga ,bagaikan tsunami, gelombang hidup dapat berubah menjadi keras,terjal, pahit dan menyakitkan. Bahkan tidak jarang menerpa kita tanpa berbelas kasih. Dan disaat hidup dalam keterpurukan,jam seakan berhenti berdetak. Saat demi saat terasa berlalu sangat menyakitkan. Menengok orang yang kita sayangi tergeletak sakit dan tidak cukup makan,sementara tidak ada uang untuk membeli obat. Tidak jarang perjalanan hidup,bagaikan film horor.

Putus Asa Berarti Hidup Sudah Tamat

My destiny is in my hand and your destiny is in your hand! You are the designer or your destiny. Nasib saya ada ditangan saya dan nasib anda berada ditangan anda. Sesungguhnya kita (anda dan saya) adalah perancang nasib kita sendiri Maunya kita, sekali berhasil mengubah hidup, maka janganlah pernah jatuh lagi. Tapi hidup tidak dapat dipatok berdasarkan maunya kita. 

Karena hidup penuh dengan misteri yang seringkali tidak terjangkau oleh nalar dan kemampuan berpikir kita. Ada begitu banyak hal yang sebelumnya sama sekali tidak termasuk dalam prediksi kita, tiba tiba saja bisa terjadi. Apapun penyebabnya, hasilnya adalah ambruknya, usaha yang sudah kita bangun bertahun tahun. Seakan terimbas tsunami, seluruh harta kekayaan yang berhasil dikumpulkan dengan kerja keras siang malam, dalam waktu sekejab terlibas habis. Bagaikan jatuh kedalam jurang yang amat dalam,hidup yang tadinya sudah mapan, tiba tiba mengalami keterpurukan.

Ujian yang harus dilalui dengan selamat di Universitas kehidupan ini ,jauh lebih rumit dan complicated, bila dibandingkan dengan ujian di Universitas manapun di dunia ini.Karena itu lulus dengan predikat cumlaude di universitas, bukan berarti secara serta merta bisa lulus dalam ujian di universitas kehidupan Seperti  kata pribahasa :"Not Altitude bring people to success, but attitude." Bukanlah ketinggian ilmu yang menghantarkan seseorang menjadi sukses, tetapi sikap mentalnya.

 Kematangan Sikap Mental Untuk Dapat Meraih Cita Cita Hidup

1.    Perlu menciptakan goal kehidupan yang ingin dicapai

2. Untuk Meraih cita cita hidup, jangan pernah  menyerah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun