Memininalkan Kata "Tidak Mungkin" Dalam Hidup Kita
Pikiran selalu mendahului ,sebelum sesuatu menjadi sebuah realita. Ketika  kita berpikir:"Suatu waktu saya akan memilliki rumah milik sendiri" .Maka buah pikiran ini diserap oleh alam dan sejak saat itu proses penjelmaan sudah mulai berlangsung, Kalau pikiran ini menjadi hasrat hati dan keyakinan diri dan diikuti dengan kerja keras ,tanpa kenal menyerah,maka suatu waktu apa yang dulunya hanya merupakan sebuah gambaran dalam alam pikiran kita,akan menjadi sebuah kenyataan.
Tetapi sebaliknya,bila secara terus menerus kita menelorkan pikiran -pikiran yang negatif dalam diri dengan mengatakan :" Tidak mungkinlah " saya bisa memiliki rumah sendiri".maka pikiran negatif ini juga akan diproses oleh alam dan hasilnya adalah  kita tidak akan pernah memiliki rumah. Karena sadar ataupun tidak,memang itulah yang kita inginkan.Karena terbaca dari alam pikiran kita. Kata orang ,apa yang terus menerus kita ucapkan,maka sadar ataupun tidak,akan menjadi doa doa kita.Baik ataupun buruk. Tapi karena saya bukan tipe orang yang agamis,maka saya tidak berani membahas lebih dalam.Cukup sekedar sebagai referensi saja.
Kata :'Tidak Mungkin " Adalah Pelecehan Terhadap Diri Sendiri
Bila kita dilecehkan orang atau dianggap sepele,langsung kita berang .Tapi anehnya banyak orang yang secara terus menerus,melecehkan dirinya sendiri,entah sadar ataupun tidak."Dengan semakin sering mengucapkan :" Tidak mungkinlah saya bisa mencapainya"
- Saya bukan sarjana
- Saya masih terlalu muda
- Saya sudah terlalu tua
- Kesehatan saya tidak mendukung
- Lingkungan saya parah
- Saya sudah berusaha  tapi gagal
- Saya tidak mau neko neko
- Bagi saya hidup itu seperti air mengalir
- Saya hanya orang kecil'
- Saya tidak punya modal
- Dan seterusnya dan seterusnya
Mulai Sekarang Hentikanlah Mengutuk Diri Sendiri
 Kita tidak mungkin dapat mencegah orang lain mengutuki diri kita,tapi pasti kita bisa menghentikan mengutuki diri sendiri.Dengan jalan ,mulai saat ini,jangan pernah mengucapkan kata :"tidak mungkin " bagi diri kita.. Karena semakin sering mengucapkannya,maka secara tidak langsung,sesungguhnya kita sudah mengutuki diri sendiri.
Artikel ini saya tulis berdasarkan pengalaman hidup pribadi,yang tentu kalau diulang ulang menceritakannya,akan membuat orang menjadi jenuh. Semoga ada manfaat yang dapat dipetik dari tulisan ini. Sebagai kata penutup,saya kutip sebuah kalimat :" You are what you think"
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H